KANAL24, Malang – Produk olahan susu yang menjadi unggulan warga Desa Krisik Kabupaten Blitar hingga saat ini masih memiliki cakupan pemasaran yang masih terbatas. Saat ini pemasaran produk seperti susu fermentasi, stick susu, permen susu dan ice cream susu dilakukan secara offline di sekitar Gandusari Blitar.
Kondisi tersebut menjadi perhatian dosen MIPA UB untuk terjun melakukan pendampingan kepada warga Desa Krisik terutama pada peningkatan kualitas produk serta pemasarannya.
“Potensi produk olahan susu Desa Krisik cukup besar dan pasarnya masih terbuka lebar jika ada sentuhan pengembangan produk serta pendampingan pemasaran,” kata Ketua Tim Prof. Dr. Ir. Henny Pramoedyo, MS.
Berdasarkan pemetaan awal tim yang terdiri dari oleh Prof. Dr. Ir. Henny Pramoedyo, MS dengan beranggotakan Prof. Dr. Ir. Loekito, MS, Dr. Suci Astutik, S.Si., M.Si dan Achmad Effendi, S.Si., M.Sc., Ph.D melakukan kegiatan dengan topik Pendampingan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas dan Uji Produk Olahan Susu sebagai produk Unggulan Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Henny menjelaskan tim pengabdian masyarakat yang dipimpinnya fokus kepada dua hal yakni pengujian kualitas terhadap proses produksi olahan susu dan perbaikan kemasan serta pelatihan pemasaran online.
“Kami fokus dua hal yakni peningkatan kualitas produk melalui uji kualitas dan kedua memperbaiki kemasan serta pemasaran online,” lanjut Henny.
Untuk menuju kesana timnya mengawali degan pelatihan pengenalan platform pemasaran online kepada warga Desa Krisik secara daring pada, Kamis (7/8/2021) dengan tema “Peningkatan Usaha Bumdes melalui Pemasaran online.” Pelatihan ini diikuti oleh Kepala Desa Krisik, PKK desa Krisik, Bumde dan juga masyarakat.
Pilihan pelatihan ini didasarkan pada kondisi pemasaran produk olahan yang masih secara offline dan banyaknya pilihan platform online yang bisa digunakan saat ini oleh warga dengan biaya murah.
“Platform berjualan online saat ini cukup banyak dan biayanya pun lebih terjangkau. Yang lebih penting mampu menjaring konsumen lebih luas sehingga potensi produk terjual lebih banyak,” kata Henny.
Jika warga Krisik sudah familiar dan bisa menggunakan platform online maka peningkatan kualitas produk olahan susu yang dilakukan oleh MIPA UB ini akan lebih terasa manfaatnya oleh warga. Saat ini produk yang berkualitas akan terasa kurang jika tidak diimbangi dengan kemampuan pemasaran yang memadai.
“Peningkatan kualitas produk harus seiring dengan penguasaan pemasaran agar nantinya target peningkatan penjualan dan menjadikan produk unggulan Bumdes Desa Krisik tercapai,” pungkasnya.(sdk)