Lumajang – Dalam upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama pada poin keempat tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ketiga mengenai Kehidupan Sehat, Universitas Brawijaya (UB) melalui Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dan KKN Literasi yang bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), menyelenggarakan kegiatan literasi digital dan edukasi kesehatan di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Sabtu (12/7/2025).
Kegiatan bertajuk “Menjaga Kesehatan Keluarga Kita” ini berlangsung di Balai Desa Labruk Kidul dan merupakan bagian dari program hibah pengabdian masyarakat strategis yang difasilitasi oleh UB. Program ini mengusung kolaborasi antara mahasiswa, dosen lintas fakultas, perangkat desa, dan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Cabang Lumajang.
“Universitas Brawijaya hadir melalui program ini sebagai bentuk kontribusi nyata mendukung SDGs, khususnya pendidikan berkualitas. Kehadiran para pakar di bidangnya juga menjadi bagian dari upaya literasi menyeluruh bagi masyarakat,” jelas Ir. Endra Yuafanedi Arifianto, ST., MT., Dosen Teknik Industri FT UB yang juga bertindak sebagai Ketua Hibah dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL).

Literasi Kesehatan Rahim dan Bahaya Narkoba
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni dr. Maya Devi Arifiandi, SpOG, Subsp. F.E.R., Dosen Fakultas Kedokteran UB yang memaparkan pentingnya literasi kesehatan keluarga, khususnya tentang pendarahan rahim abnormal (Abnormal Uterine Bleeding/AUB). Ia menjelaskan bahwa banyak kasus pendarahan yang terlambat terdeteksi karena minimnya pemahaman masyarakat, terutama di tingkat kader kesehatan desa.
“Kader kesehatan harus memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi rahim, termasuk mengenali gejala-gejala pendarahan tidak normal. Pemeriksaan rutin adalah kunci dalam menjaga kesehatan rahim dan mencegah komplikasi jangka panjang,” ujar dr. Maya.
Sementara itu, narasumber kedua, AKBP Indra Brahmana selaku Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Lumajang, mengangkat isu penting seputar penyebaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan, bahkan hingga ke pelosok desa.
“Lebih baik masyarakat mengetahui bahaya narkoba sebelum menjadi korban. Literasi bahaya narkoba harus ditanamkan sejak dini dan perlu ada upaya pencegahan langsung di tingkat desa,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa BNN Kabupaten Lumajang siap bersinergi dengan perangkat desa dan masyarakat dalam menjalankan program mitigasi dan sosialisasi bahaya narkoba. “BNN terbuka untuk berkolaborasi di setiap kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat,” tambahnya.
Sinergi Membangun Desa
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Labruk Kidul, Drs. Agus Irianto Cahyono, MM., yang memberikan sambutan dan apresiasinya terhadap program pengabdian masyarakat tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk menambah pengetahuan kader kesehatan dan memperkuat sinergi desa-universitas.
“Saya akan mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Literasi kesehatan seperti ini sangat penting untuk kader kami agar bisa membantu masyarakat lebih baik,” ucap Agus.
Ketua IKA UB Lumajang, Ir. Dwi Nugroho Atmoko, juga menyampaikan dukungannya atas inisiatif kolaboratif ini. “Kami membawa narasumber ahli agar kegiatan ini tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar memberi dampak. Kami juga siap mendukung adik-adik mahasiswa selama menjalankan program MMD di sini,” ungkapnya.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 50 peserta, termasuk perangkat desa, kader kesehatan, pengelola perpustakaan desa, staf Perpusda Lumajang, dan mahasiswa dari UB. Selama kegiatan berlangsung, peserta aktif berdiskusi dan menggali informasi yang dibagikan oleh narasumber.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara akademisi, alumni, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan di tingkat akar rumput. Penguatan literasi digital dan kesehatan tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga membentuk ketahanan komunitas desa dalam menghadapi tantangan kesehatan dan sosial yang semakin kompleks.
Dosen keperawatan FIKES UB, Ns. Ike Nesdia Rahmawati, S.Kep., M.Kep., serta Dosen Teknik Industri FT UB, Hary Sudjono, S.Si., MT., turut memperkuat pemaparan dengan dukungan teknis dan pendekatan interdisipliner selama diskusi kelompok dan sesi tanya jawab.
Melalui kegiatan ini, Universitas Brawijaya tidak hanya mengajarkan pentingnya pengabdian, tetapi juga menunjukkan bahwa pendidikan dan literasi yang berkualitas adalah pondasi penting untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas, dan mandiri.(Din)