Kanal24, Malang – Mahasiswa Membangun Desa (MMD) kembali diadakan dengan mengajak 1000 Mahasiswa Universitas Brawijaya. Kegiatan MMD tidak hanya menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, melainkan juga sebagai bentuk nyata dari kontribusi mereka dalam pembangunan desa.
Sebanyak 70 desa yang tersebar dalam 5 kabupaten di Jawa Timur menjadi lokasi jalannya MMD tahun ini. Bayu Adi Kusuma, SP., M.Si., MBA., Ketua Pusat Layanan KKN Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (DRPM UB) memberi penjelasan bahwa dalam satu desa tujuan MMD terdapat maksimal 15 mahasiswa yang tergabung dalam satu kelompok.
“Karena melibatkan aktivitas mahasiswa, kami juga memiliki dosen pendamping lapangan berjumlah sekitar 35 orang. Satu dosen akan membimbing dua kelompok di dua desa,” terang Bayu.
Menurutnya tujuan dari diadakannya MMD ini masih sama dengan tahun sebelumnya. 17 goals yang terkandung dalam sustainable development goals (SDGs) masih menjadi prioritas kegiatan mahasiswa.
“Mahasiswa dalam kegiatan MMD ini memang dilatih untuk bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga mereka memiliki kapasitas untuk mengenali masalah, menggali potensi desa, menyusun aktivitas, dan mempublikasi apa yang dilakukan,” ujarnya.
Harapan diadakannya kegiatan ini bisa menghasilkan luaran yang baik. Seperti aplikasi teknologi tepat guna, panduan hidup bersih dan sehat, buku saku tentang pencegahan stunting, dan luaran aplikatif lainnya.
“Saya berharap agar aktifitas mahasiswa ini tidak hanya secara akademik direkognisi dalam SKS, tetapi juga menjadi capaian kinerja di masing-masing individu mahasiswa. Sehingga luaran ini bisa diklaim indikator kinerja utama bahwa mahasiswa itu juga berkarya dan karya tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa,” harap Bayu. (fan)
Comments 1