KANAL24, Madiun – Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) Kelompok 836 mengajak Warga Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Madiun menciptakan inovasi baru dengan memanfaatkan minyak jelantah dari limbah rumah tangga. Kegiatan yang diikuti oleh peserta yang merupakan Warga Desa Plumpungrejo, khususnya Ibu-Ibu PKK ini bertema “Pengolahan Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi sebagai Potensi Usaha Ibu Rumah Tangga” di desa Plumpungrejo dan dapat dijadikan penghasilan tambahan.
Minyak jelantah yang dikonsumsi dan dibuang sembarangan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolesterol yang tinggi, jantung, kanker, dan dapat menyebabkan penyumbatan drainase, serta pencemaran air maupun tanah. Untuk mengatasi hal tersebut, pemanfaatan kembali limbah jelantah menjadi salah satu bahan yang bermanfaat merupakan suatu alternatif yang tepat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan dasar lilin aromaterapi.
Saat peserta mencoba membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah (Doc. MMD UB Kelompok 836)
Sosialisasi dan pelatihan yang mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta ini digelar di Balai Desa Plumpungrejo dan bekerjasama dengan Tim Kesejahteraan dan Pelayanan Desa (KPD) dan Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Kepala Bagian PKD, Kasdi, S.Pd. I menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai suatu potensi baru yang dapat dikembangkan oleh masyarakat desa khususnya oleh ibu rumah tangga.
“Pelatihan ini sangat memfasilitasi ibu rumah tangga dalam pemanfaatan limbah minyak jelantah yang memiliki peluang menjadi potensi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Plumpungrejo,” ujar Kasdi.
Sementara itu, Ketua Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Sundarini menyambut dengan antusias adanya sosialisasi dan pelatihan ini karena dapat meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya ibu rumah tangga di Desa Plumpungrejo.
“Dengan diadakannya pelatihan pemanfaatan limbah jelantah ini, ibu PKK memiliki ilmu dan keterampilan baru sehingga dapat disosialisasikan Kembali kepada ibu rumah tangga pada setiap dusun di Desa Plumpungrejo,” kata Sundarini.
Para peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir menyadari limbah jelantah yang melimpah dapat menghasilkan suatu produk yang bernilai dan memiliki harga jual serta daya tarik tinggi. Salah satu peserta yang merupakan anggota Ibu PKK, Amik Srining Utami mengapresiasi pelatihan ini karena produk yang dihasilkan menggunakan bahan dasar dengan modal yang ekonomis.
“Saya merasakan bahwa pelatihan ini sangat berguna karena minyak jelantah yang berlimpah ternyata bisa menghasilkan produk yang unik dan jarang ditemukan di daerah kami. Sehingga dengan modal yang kecil, produk lilin aromaterapi dapat dijual dengan omset yang besar,” kata Amik.
Dengan diselenggarakannya acara ini, Tim Kesejahteraan dan Pelayanan Desa (KPD) dan Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) berharap dapat meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan serta potensi baru pada masyarakat Desa Plumpungrejo. Selain itu Lilin Aromaterapi dapat menjadi daya saing baru dan sumber penghasilan bagi ibu rumah tangga.(nid)