Kanal24, Malang – Banyak orang bangga dengan kemampuan multitasking, karena dianggap sebagai cara cepat menyelesaikan berbagai pekerjaan dalam waktu singkat. Mulai dari mengetik laporan sambil membalas pesan di ponsel, hingga mendengarkan musik sambil belajar. Sekilas terlihat produktif, namun penelitian menunjukkan bahwa multitasking tidak selalu membawa hasil yang positif.
Menurut Verywell Mind, otak manusia sebenarnya tidak didesain untuk fokus pada dua hal kompleks secara bersamaan. Yang sebenarnya terjadi saat multitasking adalah otak berpindah cepat dari satu tugas ke tugas lain. Proses perpindahan ini justru memakan energi lebih banyak dan bisa mengurangi produktivitas hingga 40 persen. Artinya, multitasking seringkali hanya ilusi efisiensi.
Baca juga:
Jangan Terjerat! Ini 5 Tips Bijak Paylater

Dampak Negatif Multitasking
Meski terlihat menguntungkan, kebiasaan multitasking ternyata memiliki sederet dampak negatif, baik bagi kinerja maupun kesehatan mental.
- Menurunkan Fungsi Otak
Studi terbaru yang dimuat di Psychology Today menemukan bahwa orang yang sering multitasking mengalami penurunan materi abu-abu pada otak, khususnya di bagian yang berhubungan dengan kontrol kognitif, motivasi, dan regulasi emosi. Penurunan ini bisa berdampak jangka panjang pada kemampuan berpikir dan mengendalikan diri.
- Mengganggu Memori
Penelitian tahun 2016 menunjukkan bahwa multitasking jangka panjang bisa melemahkan memori kerja (working memory) dan memori jangka panjang. Akibatnya, seseorang jadi mudah lupa informasi penting, baik yang baru saja diterima maupun yang sudah tersimpan lama.
- Meningkatkan Risiko Distraksi
Multitasking membuat otak terbiasa berpindah fokus dengan cepat. Hal ini menjadikan seseorang lebih mudah terdistraksi oleh hal-hal kecil, seperti notifikasi ponsel atau suara di sekitar. Akibatnya, sulit membedakan mana gangguan yang penting dan mana yang bisa diabaikan.
- Memicu Stres
Penelitian terhadap mahasiswa menunjukkan bahwa semakin sering mereka multitasking, semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami. Jika dibiarkan, stres ini bisa berkembang menjadi stres kronis yang mengganggu kesehatan fisik maupun mental.
- Risiko Depresi dan Kecemasan Sosial
Sebuah penelitian lain menemukan bahwa orang yang terlalu sering multitasking lebih rentan mengalami gejala depresi dan kecemasan sosial. Alasannya, otak yang terus menerus dipaksa bekerja secara cepat dan tidak fokus akan mengalami kelelahan emosional.
- Produktivitas Justru Menurun
Alih-alih membuat pekerjaan selesai lebih cepat, multitasking justru membuat hasil kerja kurang efisien. Energi mental terkuras karena otak harus terus beradaptasi setiap kali berganti tugas.
Sisi Positif Multitasking
Walaupun banyak dampak negatifnya, bukan berarti multitasking selalu buruk. Ada beberapa kondisi di mana kebiasaan ini bisa memberi keuntungan.
Menurut studi yang dikutip ScienceDirect, orang yang terbiasa multitasking cenderung lebih baik dalam mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber, baik visual maupun auditori. Misalnya, seseorang bisa terbiasa mendengar instruksi sambil membaca catatan sehingga lebih cepat memahami informasi yang datang bersamaan.
Selain itu, multitasking dalam hal ringan juga bisa bermanfaat. Contohnya mendengarkan musik instrumental sambil membersihkan rumah, atau berjalan kaki sambil berbicara dengan teman. Aktivitas semacam ini tidak membutuhkan konsentrasi penuh, sehingga otak tidak terbebani.
Baca juga:
Kerja Lama Tak Jamin Produktivitas Tinggi
Bijak Mengatur Fokus
Multitasking pada dasarnya adalah kemampuan otak berpindah cepat antara tugas. Bila dilakukan terus menerus pada aktivitas yang kompleks, justru bisa menjadi bumerang. Namun jika dilakukan secara bijak, multitasking masih bisa memberi manfaat kecil.
Kuncinya ada pada pengaturan fokus. Pilihlah pekerjaan yang benar-benar membutuhkan perhatian penuh, lalu kerjakan satu per satu. Untuk aktivitas ringan, multitasking masih bisa dilakukan asal tidak mengganggu konsentrasi utama.
Dengan membatasi multitasking hanya pada hal-hal sederhana, kita bisa menjaga produktivitas sekaligus melindungi kesehatan otak. Jadi, alih-alih memaksakan diri melakukan banyak hal sekaligus, cobalah fokus pada satu tugas dan nikmati hasilnya yang lebih maksimal. (han)