Setelah memenangkan pendanaan terbesar dalam acara Thinkubator Startup Competition di Jakarta pada 2019 lalu menjadikan Nanobubble semakin dikenal. Dalam acara tersebut Nanobubble berhasil memperoleh pendanaan terbesar dari dewan juri totalnya adalah Rp.825juta dari ketiga dewan juri yaitu William Tanuwijaya, Chairul Tanjung, dan Frederica Dewi. Startup ini memiliki visi untuk membahagiakan udang dengan teknologi nano yang dibuat dan juga memanfaatkan internet of things (IoT).
Jelasnya dalam website resmi nanobubble.id, ini merupakan sebuah perusahaan teknologi perikanan pertama yang memproduksi mesin generator nanobubble di Indonesia. Jadi dengan mesin ini nantinya mampu meningkatkan kandungan oksigen terlarut hingga 2 kali lipat dan dapat menahan pertumbuhan bakteri atau virus. Sehingga budidaya ikan/udang dapat lebih bagus dan hasil panennya pun berlipat-lipat.
Pendirinya adalah Dedi Cahyadi dan Hardi Junaedi. Alumni Universitas Brawijaya ini, Dedi Mawardi, tertarik pada investasi udang. Lalu pada tahun 2018 bertemu dengan Hardi Junaedi yang sedang mengembangkan tentang nanobubble. Bertemu lah dua orang hebat ini untuk berkolaborasi membuat sesuatu. Pengembangan startup ini masih dilakukan di Jawa, contohnya di Situbondo. Seperti kegiatan yang telah dilakukan nanobubble pada bulan Maret 2019 lalu di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo yang melakukan kegiatan panen raya udang vaname. Produktivitas dari hasil panen udang menjadi meningkat 4 kali lipat dengan sistem nanobubble. Menurut Prof. Nurul Taufiu Rochman, M.Eng., Ph.D yang datang dalam acara tersebut, “Jika dilihat dari perkiraan durasi panen sekitar 3 bulanan dengan pendapatan sebesar Rp350juta, maka dalam setahun panen bisa menghasilkan sekitar 1,4 Milyar”.
Jika seluruh petambak udang di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini, maka sudah pasti panen udang akan melimpah ruah. Menurut Dedi udang itu adalah salah satu komoditas ekspor terbaik dari Indonesia, 60% dari perikanan Indonesia. Ternyata nanobubble juga sudah mencoba menerapkan teknologinya bukan hanya pada budidaya udang, tetapi sudah merambah ke budidaya ikan, alga, hidroponik, auaponik, hatchery, pengawetan ikan, pada pertanian, dan juga peternakan.
Petani Milenial Omzet Miliaran
Siapa sangka ya ide jenius ini bisa bermanfaat untuk orang banyak. Indonesia punya lo asset berharga ini. Semoga nanobubble ini bisa menjangkau lebih luas lagi para petambak dan petani di Indonesia, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Tinggal menunggu momentum saja. Semoga sukses.(sdk)
Penulis : Martina Mulia Dewi, Mahasiswa Agribisnis FP UB