KANAL24, Malang – Komunitas Kretek bekerja sama dengan LPM CANOPY Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang mengadakan kegiatan diskusi berbentuk diskusi bedah buku yaitu Nicotine War karya Wanda Hamilton pada Selasa, 31 Mei 2022 di UB Guest House.
Dalam diskusi yang mengangkat tema “Membedah Siasat Korporasi Farmasi Jualan Nikotin’ ini menghadirkan Irfan Afifi (Budayawan), Imanina Eka Dalila (Peneliti PPKE Universitas Brawijaya), dan Abhisam Demosa (Koordinator Nasional Komunitas Kretek 2010-2016) sebagai narasumber dan dipandu oleh Eddward S Kennedy (Penulis dan Jurnalis).
Sejak dirilis dari tahun 2011 hingga kini, Nicotine War selalu menjadi perbincangan di kalangan akademisi maupun umum. Hasil riset dan kajian Wanda Hamilton menyajikan fakta-fakta (bukan fiksi atau prediksi) bahwa di balik agenda global pengontrolan tembakau terdapat kepentingan besar dari bisnis perdagangan obat-obat yang dikenal sebagai Nicotine Replacement Therapy (NRT).
Perang nikotin, sebagaimana digambarkan Wanda Hamilton, sudah nyaris dimenangkan oleh korporasi-korporasi farmasi internasional dengan kesuksesannya melalui kampanye global antitembakau serta dukungan penuh dari WHO, lembaga kesehatan publik, pemerintahan dan NGO antitembakau.
Siasat bermitra dengan pemerintah, otoritas kesehatan publik dan membuat propaganda kesehatan melalui jaringan media, termasuk secara sistematis mengintervensi para dokter adalah semata untuk mematikan industri tembakau. Tujuannya jelas, nikotin tidak lagi dikonsumsi melalui rokok, melainkan melalui racikan farmasi.
Nicotine War sendiri berisikan informasi yang sangat kontekstual atas berkembangnya isu antirokok secara global. Terdapat fakta-fakta ilmiah yang diungkapkan oleh Wanda Hamilton yakni, tentang seluk-beluk peperangan memperebutkan nikotin antara “zat nikotin alami dalam tembakau” yang diwakili oleh industri rokok versus “senyawa mirip nikotin” dan “sarana pengantar nikotin” yang diwakili oleh industri kesehatan.
Isu antirokok itu sudah banyak ditemui sampai hari ini dan terus berkembang hingga salah satu agenda besarnya adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati di Indonesia setiap tanggal 31 Mei dengan berbagai kegiatan dan tentu sebagai salah satu kampanye besar antirokok yang ingin memberantas tembakau di negara ini.
“Acara ini menjadi salah satu agenda komunitas kretek untuk tahun ini karena nikotin war ini jadi salah satu buku yang penting untuk perjuangan advokasi kretek dimana bukunya continuar ini memperlihatkan bagaimana pertarungan antara industri farmasi dan industri tembakau di dunia internasional. Bagaimana kemudian industri Farmasi itu sebenarnya melakukan kampanye antitembakau ternyata untuk kemudian bisa menguasai pertarungan dagang di nicotiana padi tembakau itu sendiri,” ujar Sekjen Komunitas Kretek, Aditia Purnomo.
Dengan membaca “Nicotine War” ini, kita akan mudah memahami bahwa apa yang terjadi di Indonesia saat ini tidak jauh berbeda dengan apa yang diceritakan Wanda Hamilton di dalam bukunya. Cara- cara bagaimana antirokok menepikan industri rokok tidak ada beda.
“Dalam diskusi ini harapannya bisa membuka mata publik, untuk sekali lagi, menyatakan bahwa apa yang diungkapkan Wanda Hamilton benar adanya,” kata Koordinator Nasional Komunitas Kretek 2010-2016, Abhisam Demosa.(nid)