KANAL24, Yogyakarta – Perayaan Sekaten tidak saja merupakan perayaan keagamaan hari lahirnya Nabi Muhammad namun juga melahirkan banyak hal-hal khas lainnya. Salah satunya adalah kuliner Sego Gurih yang hanya terdapat pada perayaan sekaten.
Penjual Nasi Gurih pada sekaten 2019 banyak terdapat di sekitar alun-alun utara utamanya di sekitar Masjid Gedhe Kauman dan juga di pelataran Masjid. Apalagi di pelataran masjid memang ada bazaar khusus maulid sehingga barisan penjual nasi gurih dengan mudah kita jumpai. Tidak lengkap merayakan maulid jika tidak menikmati porsi Nasi Gurih yang hadir setahun sekali.
Sego Gurih sendiri memiliki makna simbol keberkahan dan kemakmuran. Manusia yang lahir di dunia ini telah diberikan Allah (Tuhan) rezeki melimpah tinggal bagaimana manusia mampu mengelolanya atau tidak. Ada pula yang mengatakan bahwa makan Sego Gurih sambil mendengarkan alunan gamelan sekaten akan membuat awet muda dan menjadi magnet untuk kembali menyantapnya di tahun mendatang.
Komposisi Sego Gurih cukup bervariasi dimana terdiri dari nasi gurih, kedelai putih goreng, kedelai hitam goreng, rese (kulit udang kering) goreng, sambel pecel, daging ingkung suwir, telur bumbu opor, sambal goreng krecek, kemangi, ketimun, kobis, bawang goreng, kacang tanah goreng, krecek goreng, emping melinjo, irisan kubis, dan peyek gereh atau krupuk. Karena lauk bermacam-macam, penyajian lauk dalam Sego Gurih hanya sedikit demi sedikit sehingga tidak terlihat jenis lauk yang dominan.
Susuai namanya Nasi Gurih memang terasa gurih dan banyaknya variasi lauk menjadi kenikmatan tersendiri. Karena porsinya yang tidak banyak dlam satu porsinya, banyak pengunjung yang menambah lebih dari satu porsi.
Sego Gurih bisa menjadi salah satu pilihan bila anda berkunjung pas perayaan maulid nabi di Yogyakarta. (sdk)