Kanal24, Kuala Lumpur – Kerjasama internasional menjadi elemen krusial bagi perguruan tinggi dalam memperluas wawasan akademis dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kolaborasi lintas negara tidak hanya membuka peluang pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat reputasi dan daya saing institusi di kancah global. Dengan semangat inilah Universitas Brawijaya (UB) melalui Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik (DTI FT UB) berupaya mengoptimalkan kerjasama dengan Departemen Teknik Mesin, Universiti Malaya, melalui program “Dosen Berkarya 2024.”
Lima dosen dari DTI FT UB, yang dipimpin oleh Ir. L. Tri Wijaya Nata Kusuma, ST., MT., Ph.D., bersama dengan Prof. Sugiono, ST., MT., Ph.D., Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng., Ph.D., Ir. Rio Prasetyo Lukodono, ST., MT., Ph.D., dan Rakhmat Himawan, ST., M.Sc. Ph.D., berpartisipasi dalam kunjungan kerja ke Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia (8/8/2024).
Kegiatan Dosen Berkarya Universitas Brawijaya 2024 ini dirancang untuk meningkatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi internasional terkemuka. Universiti Malaya, yang saat ini berada di peringkat 60 dunia menurut QS World University Rankings, dipilih sebagai mitra strategis dalam pengembangan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) di DTI FT UB.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah penyusunan kurikulum bersama yang akan menjadi landasan bagi pelaksanaan IUP di DTI FT UB, yang rencananya akan mulai dibuka pada Tahun Akademik 2024/2025.
Diskusi awal dimulai dengan pemaparan mengenai visi dan misi IUP DTI FT-UB, dilanjutkan dengan usulan mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa dalam program pertukaran. Program pertukaran ini merupakan bagian dari skema single degree plus program, yang menawarkan mahasiswa kesempatan untuk mendapatkan pengalaman akademis di dua negara.
“Kami sangat antusias dengan peluang kerjasama ini. Penyusunan kurikulum bersama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kualitas pendidikan di DTI FT-UB dan menjawab kebutuhan global di masa depan,” ujar L. Tri Wijaya Nata Kusuma. Diskusi juga melibatkan Ketua Departemen Teknik Mesin Universiti Malaya, Asoc. Prof. Dr. Nurin Wahidah Binti Mohd Zulkifli, bersama dengan beberapa dosen terkemuka seperti Asoc. Prof. Raja Ariffin Bin Raja Ghazilla, Dr. Goh Yingxin, Dr. Muhammad Khairi Faiz Bin Ahmad Hairuddin, Asoc. Prof. Dr. Salwa Hanim Binti Abdul Rashid, dan Dr. Siti Nurmaya Binti Musa.
Hasil dari diskusi ini adalah kesepakatan untuk menyusun mata kuliah dan mekanisme transfer kredit yang akan dituangkan dalam Implementation Agreement (IA) serta matriks ekuivalensi mata kuliah. Selain itu, peluang untuk mengembangkan program double degree dan joint supervision juga menjadi agenda utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Kami berharap, melalui kerjasama ini, kami dapat membangun jaringan yang lebih luas dan mengembangkan pendidikan yang mampu menjawab tantangan masa depan,” tambah L. Tri Wijaya. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh tim pelaksana, tetapi juga oleh pimpinan departemen DTI FT-UB, Dr.Eng. Ir. Oke Oktavianty, S.Si., MT., serta perwakilan ketua kompartemen dan kepala laboratorium di DTI FT-UB.
Dengan adanya kerjasama ini, Universitas Brawijaya diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan yang ditawarkan, memperluas jaringan akademis internasional, dan mempersiapkan lulusannya untuk menjadi pemimpin di dunia global. Kerjasama dengan Universiti Malaya ini menjadi langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut, sekaligus memperkuat posisi UB di kancah pendidikan tinggi global.(din)