KANAL24, Madiun- Besarnya minat petani di wilayah Gunung Pandan Desa Klangon Kabupaten Madiun dalam menanam porang tidak hanya membuat desa tersebut memiliki produk unggulan pertanian baru namun juga memunculkan peluang menjadi desa wisata porang.
Budidaya porang di Desa Klangon telah dilakukan secara turun temurun. Dengan budaya bertanam, memanen dan mengolah umbi porang menjadi chip kemudian memperdagangkannya menjadikan masyarakat desa Klangon bertumbuh maju dan sejahtera.
“Saat ini produk porang desa kami sudah dalam bentuk chips dan untuk pengembangan ke hal yang lain terbuka lebar termasuk pariwisata,” kata Kades Klangon Didik Suwandi, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya dari sisi geografis Desa Klangon berada di lokasi yang strategis karena terletak di perbatasan antara Kota Nganjuk, Madiun dan Bojonegoro menjadikan nilai tambah tersendiri dari sisi akses. Salah satu nilai tambah inilah yang kemudian memunculkan ide menjadikan Desa Klangon menjadi Desa Wisata Porang.
Selain porang Desa juga memiliki kawasan religi yang pada saat tertentu mendapat kunjungan warga dari berbagai daerah dan mampu menggerakkan ekonomi desa.
Untuk mewujudkan hal tersebut pihak desa telah melakukan diskusi dan menggandeng P4I Universitas Brawijaya sebagai lembaga yang memiliki kemampuan dalam pengembangan porang.
“Kami dari pihak desa pada tahun 2022 ini telah memiliki kerjasama dengan Universitas Brawijaya khususnya P4I yang merupakan lembaga penelitian dan pengembangan porang. Dalam hal desa wisata porang ini kami bersama P4I sedang menginisiasi proses menuju kesana,” lanjutnya.
Sebagai persiapan pihaknya telah memiliki kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang nantinya akan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan desa wisata porang. Didik mengaku gembira karena anggota Pokdarwis desanya mulai terbuka wawasannya terutama dengan gagasan desa wisata.
“Anggota Pokdarwis kami antusias dan terbuka untuk belajar hal baru mengenai wisata tentunya juga mereka siap menerima transfer pengetahuan dari P4I UB ini,” imbuhnya.
Saat ini anggota Pokdarwis tidak hanya kooperatif dalam konteks kerja sama, namun, mereka juga membuka diri dengan informasi akademis untuk memajukan Desa Klangon. Keinginan kuat untuk belajar bersama tersebut kemudian menjadi pemantik bagi kerja sama yang dilakukan P4I UB bersama masyarakat. (sdk)