Kanal24, Malang – SMP Brawijaya Smart School (BSS) Kota Malang menggelar kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Sejuta Wajah dan Gerak Kota Malang”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis (13/02/2025) dan diikuti oleh seluruh siswa SMP BSS.
Dwi Utami, M.Pd, penanggung jawab kegiatan P5 SMP BSS, menjelaskan bahwa tema ini dipilih berdasarkan pilihan siswa di awal tahun pelajaran. “Anak-anak diminta untuk memilih topik apa yang akan dipilih dalam P5-nya, maka salah satunya adalah topik di kebhinekaan. Dari kebhinekaan ini kami kembangkan menjadi Sejuta Wajah dan Gerak Kota Malang,” ujarnya.

Sejuta wajah diwujudkan dalam topeng-topeng hasil karya siswa yang beraneka ragam. Sementara itu, gerak kota Malang ditampilkan melalui tarian-tarian yang tidak hanya mengambil tarian dari Kota Malang, yaitu Grebeg Sabrang, tetapi juga tarian dari Kalimantan, Jawa Barat, dan Bali.
“Harapan kami adalah anak-anak bisa berproses untuk mengenal budaya nasional Indonesia sehingga anak-anak karakternya dari gotong royong, kemudian dari karakter kebhinekaannya bisa muncul di kegiatan P5 hari ini,” lanjut Dwi Utami.
Proses pembuatan topeng dan latihan tari dilakukan selama dua minggu. “Tidak semuanya backgroundnya adalah sebagai penari, namun anak-anak alhamdulillah dalam 2 minggu ini bisa bekerja sama dengan baik untuk mempersiapkan semuanya,” kata Dwi Utami.

Adinda Vidi Adistya dan Andhika Satya Diffa, siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, merasa senang dan bangga bisa tampil dalam P5 ini.
“Persiapannya 2 minggu, yang pertama kita pembagian kelompok dulu mana yang tari kreasi mana yang tadi sih. Lalu untuk di hari berikutnya kita ke MCC untuk melakukan praktek tari dan mendapatkan beberapa materi dari pemateri yang cukup terkenal untuk tari tadi,” ujar Andhika.
Andhika juga menceritakan proses pembuatan topeng dari bubur kertas yang dibentuk, diberi dempul, dan dihias. “Senang dan bangga sekali bisa sampai di titik ini. Dua minggu untuk latihan tuh menurut saya masih lumayan singkat, tapi saya sudah bisa ini juga baru pertama kali saya mulai nari dan alhamdulillah saya bisa melakukan sampai sejauh ini,” tambahnya.
Kegiatan P5 ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi siswa SMP BSS dalam mengenal dan melestarikan budaya Indonesia, serta menumbuhkan karakter gotong royong dan kebhinekaan. (nid/zid)