KANAL24, Malang – Komitmen terhadap pelestarian budaya melalui pagelaran wayang kulit bertema “Karakter Brawijayan,” Sabtu, (2/11/2024) di Auditorium Gedung Merah, UB. Acara yang dihelat oleh Tim Karakter Brawijayan dari program Globalizing Universitas Brawijaya ini, didukung Sanggar Seni Gumelaring Sasangka Aji (Sanggar GSA) mampu menarik perhatian ratusan peserta, mulai dari siswa SD Brawijaya Smart School (BSS), SMP, SMA, hingga mahasiswa UB, termasuk mahasiswa internasional UB.
Sembilan karakter utama “Karakter Brawijayan” ditampilkan dengan tujuan untuk membentuk pribadi unggul generasi muda yang mencintai budaya dan memiliki nilai luhur. Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., Ph.D., Med.Sc., dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini, yang dinilainya sangat penting dalam membangun identitas lokal di tengah modernisasi.
“Pagelaran ini bukan hanya hiburan, tetapi sarana mengajarkan kebajikan yang relevan bagi generasi muda di era digital ini,” kata Widodo.
Dalam kesmepatan yang sama, Ketua Karakter Brawijayan sekaligus ketua pelaksana, Dr. Fuad, S.Pi., M.T., menyebut bahwa pagelaran ini adalah bentuk dedikasi UB dalam merawat warisan budaya lokal.
“Tema ‘Karakter Brawijayan,’ kami ingin generasi muda meneladani sembilan karakter yang akan membentuk kepribadian yang unggul dan bermanfaat di masa depan,” ujarnya.
Dosen FPIK UB ini menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai tontonan, tetapi juga tuntunan bagi pemuda agar lebih mencintai budaya lokal dan menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Lebih lanjut, Wakil Rektor IV, Prof. Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng., D.Sc., juga memberikan pandangannya terkait nilai-nilai yang diusung. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa kehidupan adalah perjalanan untuk memahami dan menemukan tujuan, di mana kemurnian hati menjadi nilai utama untuk menggapai kemuliaan. “Kehidupan sejatinya bukan hanya soal bekerja dan menjalani rutinitas, tetapi juga menyadari tujuan hidup serta membersihkan hati dari pengaruh negatif,” jelas Prof. Andi. Salah satu dari sembilan nilai tersebut, “hati suci,” menjadi inti untuk mencapai keagungan dalam hidup.
Apresiasi juga datang dari Koordinator Program Globalizing UB, P.M. Erza Killian, S.IP., M.IEF., Ph.D.,. Menurutnya, pagelaran wayang “Karakter Brawijayan” memiliki peran penting dalam memperkuat identitas UB sebagai universitas yang tidak hanya berorientasi global tetapi juga menghargai budaya lokal. “Acara ini adalah refleksi dari filosofi UB yang menghargai nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks globalisasi. Sembilan karakter Brawijayan bukan hanya untuk direnungkan, tetapi juga dihayati dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Dr. Erza. Ia berharap program-program budaya seperti ini terus didukung, sehingga UB mampu mencetak generasi yang berdaya saing internasional tanpa melupakan akar budaya mereka.
Dengan sembilan karakter Brawijayan yang disampaikan secara apik melalui pagelaran wayang ini, UB berharap generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang memiliki akar budaya kuat dan membangun masa depan yang mulia. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen UB sebagai institusi pendidikan dalam melestarikan nilai budaya yang luhur, serta mengajarkannya kepada generasi penerus. (sdk)