Kanal24, Malang – Kota Malang menjadi tuan rumah bagi pameran internasional bertajuk “Universum. Mensch. Intelligenz” (UMI) dari Jerman yang dibuka di Malang Creative Center (MCC) sejak 15 Agustus 2024 hingga 10 September 2024.
Pameran ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut, sebuah lembaga kebudayaan Jerman, bekerja sama dengan Max Planck Society, organisasi riset ternama di dunia. Tujuan dari pameran ini adalah untuk memperkenalkan penelitian mutakhir dari Jerman kepada pembelajar bahasa Jerman serta penggemar ilmu pengetahuan di Indonesia.
Malang menjadi kota ketiga di Indonesia yang disinggahi oleh pameran UMI, setelah sukses digelar di Museum Geologi Bandung pada 18 Mei hingga 30 Juni 2024, dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta pada 8 Juli hingga 8 Agustus 2024. Di kedua lokasi sebelumnya, pameran ini menarik perhatian lebih dari 70.000 pengunjung. Tidak hanya terbatas di Indonesia, pameran ini juga telah berkeliling ke sejumlah kota besar di Eropa dan Asia sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 2021 di Jerman.
Kepada Kanal24 (03/09/2024), Gusti Aditiyawarman, AI Expert sekaligus panitia acara ini menjelaskan bahwa tema utama dari pameran UMI adalah penjelajahan pengetahuan yang direpresentasikan melalui lima topik utama, yaitu Alam Semesta, Sejarah Manusia, Otak, Antroposen, dan Kecerdasan Buatan (AI).
Gusti menjelaskan lebih lanjut tentang lima tema utama yang diangkat dalam pameran ini. “Pertama, ada Alam Semesta yang membahas segala hal tentang kosmos. Kemudian, Sejarah Manusia yang menelusuri perkembangan manusia dari masa ke masa. Antroposen membahas tentang perilaku manusia yang berdampak pada kondisi bumi. Selanjutnya, Otak, atau The Heir, mengeksplorasi bagaimana emosi manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti musik. Terakhir, Kecerdasan Buatan (AI) membahas sejarah, perkembangan, hingga aspek hukum yang terkait dengan AI.”
Melalui tema-tema ini, pengunjung diajak untuk mendalami konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan serta memahami perkembangan terbaru dalam penelitian di Jerman. Pameran ini dirancang untuk menyeimbangkan penyampaian pengetahuan dasar dengan menampilkan penelitian mutakhir, yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, grafik, presentasi, animasi, film, podcast, serta elemen interaktif lainnya.
Gusti juga mengungkapkan rencana untuk melanjutkan pameran ini ke kota-kota lain di Indonesia, termasuk Surabaya. “Target kami adalah memperkenalkan budaya Jerman, khususnya dalam bidang penelitian, serta menunjukkan bahwa Jerman sangat terbuka untuk kolaborasi penelitian internasional. Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan kepada teman-teman di Indonesia bahwa ada banyak peluang untuk penelitian dan kolaborasi dengan institusi di Jerman,” ujarnya.
Meskipun pameran ini disajikan dalam bahasa Jerman, panitia menyediakan pemandu yang akan memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia, sehingga pengunjung dapat dengan mudah memahami isi dari pameran ini.
Pameran UMI ini gratis dan terbuka untuk umum, setiap hari kecuali hari libur nasional, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Bagi pengunjung yang tertarik untuk lebih memahami berbagai topik ilmu pengetahuan yang diangkat dalam pameran ini, UMI menawarkan pengalaman edukatif yang interaktif dan menginspirasi.
Pameran UMI di Malang Creative Center ini merupakan kesempatan emas bagi masyarakat, terutama pelajar dan akademisi, untuk mendalami ilmu pengetahuan dan budaya Jerman secara lebih dekat. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pameran ini dan mengeksplorasi berbagai tema menarik yang disajikan! (nid/una)