Kanal24, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang merilis laporan terbaru tentang perkembangan pariwisata di Kota Malang pada bulan Juli 2024. Laporan ini menunjukkan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang dan non-bintang di Kota Malang mencapai 57,23 persen, meningkat sebesar 1,77 poin dibandingkan bulan Juni 2024 yang mencatatkan angka 55,46 persen. Angka ini juga mengalami kenaikan sebesar 6,75 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Juli 2023, yang tercatat sebesar 50,48 persen.
TPK hotel bintang di Kota Malang tercatat sebesar 66,30 persen pada bulan Juli 2024. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan produktivitas usaha jasa akomodasi di kota ini, di mana lebih dari setengah jumlah kamar hotel bintang yang tersedia berhasil terisi setiap malam. Tingkat Penghunian Kamar hotel bintang ini juga tercatat lebih tinggi sebesar 6,75 poin dibandingkan dengan TPK hotel bintang di Jawa Timur yang hanya mencapai 59,55 persen, serta 9,94 poin lebih tinggi dibandingkan dengan TPK hotel bintang secara nasional yang hanya mencapai 56,36 persen.
Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) gabungan pada hotel bintang dan non-bintang di Kota Malang selama bulan Juli 2024 tercatat sebesar 1,47 hari, meningkat 0,01 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini masih 0,05 poin lebih rendah dibandingkan RLMT gabungan secara nasional yang mencapai 1,52 hari. Dari segi komposisi tamu, hotel-hotel di Kota Malang didominasi oleh tamu nusantara dengan persentase sebesar 94,30 persen, sedangkan tamu mancanegara hanya mencapai 5,70 persen.
Dalam Rilis Berita Statistik yang disampaikan di Malang Creative Center (2/9/2024), Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menyampaikan pandangannya terkait tren positif ini. “Kenaikan Tingkat Penghunian Kamar di Kota Malang menunjukkan bahwa sektor pariwisata kita terus mengalami peningkatan, meskipun ada tantangan ekonomi global yang masih berlangsung. Ini adalah hasil dari upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat Kota Malang yang terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor ini,” ujarnya.
Umar juga menekankan pentingnya menjaga momentum ini untuk terus meningkatkan daya tarik pariwisata Kota Malang. “Kami berharap, dengan adanya peningkatan ini, para pelaku usaha di sektor pariwisata dapat terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan, sehingga Kota Malang semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan,” tambahnya.
Laporan ini juga mencatat bahwa Rata-rata Lama Menginap Tamu pada hotel bintang di Kota Malang mencapai 1,55 hari pada bulan Juli 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,54 hari. Sedangkan untuk hotel non-bintang, RLMT tercatat sebesar 1,05 hari, menurun sedikit dibandingkan bulan Juni 2024 yang mencapai 1,08 hari. Angka-angka ini menunjukkan bahwa wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, cenderung memilih Kota Malang sebagai tujuan singgah dalam perjalanan mereka.
BPS Kota Malang terus memantau perkembangan ini sebagai bagian dari upaya untuk menyediakan data yang akurat dan relevan bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. Data ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Malang, khususnya melalui sektor pariwisata yang semakin berkembang.(din)