KANAL24, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) kemungkinan mengalami pelemahan tipis sepanjang perdagangan pekan depan.
Ada kemungkinan Brexit berakhir tanpa kesepakatan apapun dan pembicaraan stimulus fiskal Amerika Serikat berlarut-larut sampai Natal menjadi katalis yang menghiasi pergerakan IHSG .
Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan pekan depan, kemungkinan IHSG akan melemah tipis.
“Kemungkinan bergerak di kisaran 5.850-6.050,” kata Hans, saat dihubungi Ipotnews, di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
Semula pelaku pasar berharap pembicaraan stimulus fiskal Amerika kembali lancar setelah pilpres. Namun Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengatakan pembicaraan stimulus kemungkinan akan berlarut sampai Natal.
“Ini akan membuat perekonomian Amerika dalam kondisi tertekan sampai akhir tahun 2020,” ujar Hans.
Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi perundingan Brexit yang mengalami kebuntuan. Bahkan, menurut Hans, ada kemungkinan perundingan Brexit berakhir tanpa ada kesepakatan apapun antara Inggris dengan Uni Eropa.
“Ini meredam optimisme yang terjadi pada seminggu terakhir di IHSG menyusul kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia serta berbagai kemajuan vaksin lain di tataran global,” jelas Hans.
Mengutip data BEI IHSG pada perdagangan Jumat (11/12) ditutup 5.938,33. Posisi tersebut menguat 2,20% dalam seminggu terakhir dibanding Jumat (4/11) sebelumnya, di mana IHSG ditutup pada level 5.810,48.(sdk)