KANAL24, Malang – Inovasi untuk mereduksi air laut dari mikroplastik sebagai bahan baku garam oleh Tim mahasiswa ASIN MIPA UB menyabet predikat Grand Winner pada BIEA University STEM Challenge 2020 yang diselenggarakan oleh British Internasional Education Association di British mulai bulan September hingga Oktober 2020.
ASIN Team terdiri dari Nadia Riqqah Nurlayla (Biologi FMIPA UB 2019), Kirana Aisyah Larasati (Biologi FMIPA UB 2017), Arifah Ramadhani Izzah (Biologi FMIPA UB 2018), Nandagesta Aurelia Shafa Wagmi (Biologi FMIPA UB 2020), Athoillah Farhan Abshor (MAN 2 Kota Malang), dan Zayed Sulthon (MAN 2 Kota Malang) dengan dibimbing oleh Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D .Med.Sc. dan Dr. Diah Mardiana, MS.
Kirana, salah satu anggota tim menjelaskan project yang ia garap bersama rekan-rekannya tersebut yang diberi nama ASIN: Sea Salt Microplastic Puryfing Machine Based On Ferro-Fluid Concept atau mesin pereduksi mikroplastik pada garam berbasis konsep ferro-fluida.
“Ide ASIN berasal dari keprihatinan akan tingginya jumlah mikroplastik yang terkandung pada lautan, khususnya di Indonesia, yang kehadirannya seringkali tidak terdeteksi dan bercampur pada garam karena minimnya pengetahuan dan informasi yang diberikan pada para petani garam, serta tidak tersedianya alat yang menangani permasalahan tersebut secara khusus,” terangnya kepada kanal24.co.id, minggu (13/12/2020).
Sea Salt Microplastic Puryfing Machine akan mereduksi mikroplastik di air laut sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan garam. Karya ini mengadaptasi konsep Ferro-fluid oleh Fion Ferreira tahun 2018 yang terbukti mampu menghilangkan lebih dari 87 persen mikroplastik dari 1.000 sampel yang diujikannya. Dalam air, ferrofluida cairan magnetik tidak beracun dari minyak dan magnetit, mineral batuan berbasis besi- akan menarik mikroplastik karena keduanya memiliki kemiripan sifat. Ketika mikroplastik sudah tertarik pada ferrofluida, elektromagnetik akan dicelupkan ke dalam larutan untuk menarik kedua zat dan menyisakan air laut bebas mikroplastik.
Sea Salt Microplastic Puryfing Machine dirancang dengan tiga tahap pemurnian, yaitu tangki pemurnian utama dan dua stasiun pengolahan limbah dan terbukti mempu mereduksi mikroplastik hingga 99,28 persen.
“Melihat potensinya, Sea Salt Microplastic Puryfing Machine diharapkan mampu mendorong petani lokal untuk meningkatkan kualitas garam yang diproduksi dengan manfaat jangka panjang berupa tercapainya kesejahteraan petani lokal serta kemandirian nasional sektor garam,” katanya.
BIEA University STEM Challenge 2020 ini diikuti lebih dari 40 negara dengan penilaian dilakukan oleh 19 juri ahli di bidangnya masing-masing. Dengan diraihnya Grand Prize Winner ini, ASIN Team berhak mendapatkan hadiah utama yaitu uang tunai sebesar £1000 (GBP), serta berkesempatan untuk mengambil bagian dalam kursus pelatihan duta iSTEM dan menjadi duta BIEA iSTEM yang bersertifikat dengan dukungan / bimbingan dari ahli STEM UK terkemuka dari Royal Institution, British Council, Engineering UK, dan lain-lain. (Meg)