Kanal24, Malang – Sebanyak 55 Pelari Napak Tilas Raden Wijaya 2025 berhasil mencapai garis finis di Kampus Universitas Brawijaya (5/1/2025), setelah menempuh perjalanan sejauh 70 kilometer. Dimulai dari Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto, hingga melewati medan berat di Cangar, para pelari ini tiba dengan semangat tinggi meski menghadapi tantangan fisik dan mental sepanjang perjalanan.
Para pelari disambut dalam Sidang Pleno Terbuka Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, yang digelar sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-62 UB. Prosesi penyambutan ditandai dengan penyerahan panji Napak Tilas Raden Wijaya, Lontar Nilai-nilai Brawijaya, serta buku hasil karya sivitas akademika Universitas Brawijaya. Penyerahan dilakukan oleh tiga guru besar UB yang turut berpartisipasi dalam napak tilas ini, yakni Prof. M. Sasmito Djati, Prof. Sukir Maryanto, dan Prof. Sri Suhartini.
Baca juga : Dies Natalis Ke-62, UB Transformasi Menuju Kampus Inklusif Global
Kegiatan Napak Tilas ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga membawa misi kemanusiaan. Donasi yang berhasil dikumpulkan dari kegiatan ini akan digunakan untuk mendukung pendidikan mahasiswa difabel di Universitas Brawijaya. Misi ini menjadi simbol komitmen UB dalam mengedepankan inklusivitas dan memperkuat akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, Napak Tilas Raden Wijaya juga menjadi wadah untuk mengenang dan menghormati nilai-nilai sejarah yang diwariskan oleh Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Semangat kepemimpinan, perjuangan, dan keberlanjutan yang diusung oleh kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya sivitas akademika Universitas Brawijaya.
Melalui Napak Tilas Raden Wijaya 2025, Universitas Brawijaya tidak hanya menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat, tetapi juga mengukuhkan perannya sebagai institusi pendidikan yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, sejarah, dan keberlanjutan. Dies Natalis ke-62 ini menjadi momentum penting bagi UB untuk terus melangkah maju dengan semangat inovasi dan inklusivitas.