Kanal24, Malang – Pendampingan UMKM Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, yang digagas oleh Mahasiswa Membangun Desa (MMD) UB 2025 Kelompok 02 bersama Hibah Pengabdian Strategis Universitas Brawijaya, dibuka dengan sesi pelatihan digital marketing oleh Akhtar Putra Ataurrahman.
Materi mencakup strategi membuat copywriting yang menjual dan desain poster promosi yang seragam, menarik, serta relevan dengan target pasar. Para pelaku UMKM diajak langsung mempraktikkan pembuatan materi promosi untuk 16 usaha yang hadir. “Satu kalimat promosi bisa mempengaruhi minat beli orang,” ungkap salah satu peserta.
Baca juga:
MMD UB Serukan Belajar Menabung di SDN 1 Karangnongko
Optimalkan TikTok untuk Tingkatkan Omset
Rexelnino Rajendra membawakan materi “Menaikkan Omset Melalui Video Creation di TikTok” dengan fokus pada teknik pembuatan konten singkat yang kreatif, pemilihan musik dan tagar, serta penentuan waktu unggah yang tepat.
Pendampingan dilakukan langsung di lokasi usaha, seperti milik Bu Nurul, penjual cireng, yang diarahkan dalam teknik pengambilan video dan penyusunan narasi. “Sekarang saya jadi tahu jualan bisa lebih kreatif dan menarik,” ujarnya.
Pembayaran Nontunai Lewat QRIS
Annisa Aulia Hikmah memperkenalkan sistem pembayaran digital QRIS sebagai solusi transaksi cepat, aman, dan efisien. Peserta diajarkan membuat QRIS menggunakan aplikasi GoPay Merchant, mulai dari pendaftaran akun hingga verifikasi digital.
Dengan QRIS, UMKM dapat menerima pembayaran dari berbagai dompet digital dalam satu kode, mempermudah transaksi, dan mendukung adopsi layanan keuangan modern.
Digitalisasi Pajak Melalui Coretax
Rifdah Tsabita mengenalkan platform Coretax untuk pendaftaran NPWP digital. Peserta dibimbing menyiapkan dokumen, mengisi data, melakukan verifikasi OTP, hingga verifikasi wajah (biometrik).
Langkah ini diharapkan mendorong kepatuhan pajak UMKM sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi transformasi digital layanan publik.
Sertifikasi Halal Self Declare
Guevani Aisyah Setiawan menutup rangkaian kegiatan dengan sosialisasi sertifikasi halal melalui skema self-declare program SEHATI BPJPH. Edukasi ini menjadi penting pasca diberlakukannya kewajiban label halal pada Oktober 2024.
Lebih dari 35 pelaku UMKM pangan rumahan hadir, dan sebagian menunjukkan ketertarikan langsung untuk mendaftarkan produknya.
Baca juga:
UB Dampingi Kediri Susun HCDP, Peta Jalan Pengembangan Kompetensi ASN Lima Tahunan
Sinergi Ilmu untuk Pemberdayaan UMKM
Dengan menggabungkan keahlian dari manajemen, ekonomi pembangunan, agroekoteknologi, perpajakan, dan ekonomi Islam, MMD UB Kelompok 02 menghadirkan solusi menyeluruh—mulai pemasaran digital, pembayaran nontunai, kepatuhan pajak, hingga legalitas halal.
Di bawah bimbingan Mokhamad Nur, STP, M.Sc., Ph.D., kegiatan ini membekali pelaku UMKM dengan literasi digital, kepatuhan usaha, dan rasa percaya diri menghadapi pasar modern, sekaligus mendukung pencapaian SDGs poin 8 dan 9. (nid)