Kanal24, Malang – Pemerintah Kota Malang gencar berupaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka mencapai target PAD yang telah ditetapkan. Pendapatan daerah merupakan sumber dana utama yang digunakan untuk membiayai berbagai program dan proyek pembangunan di Kota Malang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, mengungkapkan bahwa hingga bulan Oktober 2023, pencapaian PAD Kota Malang mencapai tingkat yang cukup signifikan. Dari data yang tersedia, pajak daerah mencapai 58,56 persen, retribusi daerah 68,22 persen, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 22,11 persen, dan PAD lainnya yang sah mencapai 82,13 persen.
Pesan tersebut disampaikan Wahyu Hidayat, saat membuka dan berbicara dalam acara Pendampingan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur dalam Upaya Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah di Kota Malang tahun 2023. Acara ini berlangsung di Hotel Savana Kota Malang pada Rabu (25/10/2023).
Namun, Wahyu juga menekankan bahwa ada waktu yang terbatas, yaitu hanya satu bulan setengah sebelum tahun berakhir, untuk mencapai target yang ditetapkan. Maka dari itu, upaya optimalisasi pendapatan sangat diperlukan.
“Kita harus meningkatkan upaya optimalisasi pendapatan daerah, terutama dari pajak dan retribusi. Sebagai bagian dari penilaian kinerja, saya akan mengevaluasi target-target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Upaya optimalisasi pendapatan daerah juga menjadi sorotan, terutama karena sejumlah kendala yang telah diidentifikasi. Wahyu berharap bahwa dengan kehadiran acara ini, kendala-kendala tersebut dapat diminimalisir dalam waktu satu bulan ke depan. Dalam proses evaluasi kinerja, kontribusi dari Pendapatan Daerah (PD) menjadi salah satu faktor penilaian yang penting.
Wahyu menekankan bahwa ASN di daerah ini menerima tunjangan kinerja, sehingga diharapkan adanya kreativitas dan inovasi dalam mencapai target-target PAD yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja akan menjadi landasan bagi tindakan lebih lanjut jika target PAD tidak tercapai.