Kanal24, Malang – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, memimpin serah terima bantuan simbolis kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) dan mereka yang terdampak inflasi, pada Minggu (3/12/2023). Program yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang tersebut bertujuan mengatasi dampak inflasi sekaligus memberikan solusi terhadap masalah stunting yang meresahkan.
Wahyu Hidayat menyampaikan keprihatinannya terhadap kompleksitas hubungan antara inflasi dan stunting. Inflasi yang tidak terkendali dapat merugikan daya beli masyarakat, berdampak pada pemenuhan bahan pangan, dan secara langsung memperburuk masalah stunting. Oleh karena itu, pemerintah setempat berinisiatif memberikan intervensi melalui penyaluran bantuan.
“Kami berikan intervensi tidak hanya untuk mengatasi dampak inflasi, tetapi juga untuk menangani masalah stunting dengan memberikan gizi yang cukup bagi keluarga,” ujar Wahyu.
Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan asupan gizi yang cukup. Wahyu berpesan agar jika ada permasalahan terkait stunting, segera dilaporkan ke kelurahan agar mendapat penanganan yang tepat, dengan koordinasi antara kecamatan dan puskesmas.
Slamet Husnan Hariadi, SP, Kepala Dispangtan Kota Malang, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan akses dan memastikan ketersediaan pangan berkualitas bagi masyarakat rentan. Bantuan diberikan kepada Keluarga Risiko Stunting yang masuk dalam Daftar Terpadu Keluarga Sasaran (DTKS) dan belum menerima bantuan dalam tiga bulan terakhir.
“Bantuan kali ini mencakup 3.220 paket yang akan didistribusikan ke lima kecamatan di Kota Malang,” ujar Slamet, menjelaskan alokasi paket untuk masing-masing kecamatan.
Paket bantuan terdiri dari berbagai komoditas seperti beras premium, daging ayam, telur ayam ras, ikan kembung, bawang merah, cabai merah, tomat, wortel, buncis, jeruk siam madu, dan susu UHT. Komoditas ini dipilih berdasarkan rekomendasi untuk penanganan stunting dan kenaikan harga dalam tiga bulan terakhir.
Pj Walikota tidak hanya memberikan bantuan secara simbolis di Kantor Kelurahan Bandungrejosari, tetapi juga melakukan distribusi door-to-door di sekitar kantor kelurahan bersama kepala Dispangtan, Direktur Perumda Tunas, Camat Sukun, dan para lurah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.
Dengan langkah ini, Pemkot Malang berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah inflasi dan stunting, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.