Kanal24, Malang – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan kunjungan ke lahan pertanian di wilayah Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, pada Rabu (26/6/2024). Dalam kunjungan tersebut, Wahyu Hidayat turut serta dalam kegiatan ubinan gabungan kelompok tani (gapoktan) Rukun Makmur 2 untuk memastikan produktivitas padi.
Ubinan padi adalah metode untuk memperkirakan hasil panen dengan mengambil sampel dari lahan berukuran 2,5 x 2,5 meter persegi. Dari hasil ubinan tersebut, didapati bahwa 5,75 kilogram padi setara dengan 9,2 ton per hektar. “Tadi kita ubinan menghasilkan 5,75 kg. 5,75 kg ini setara sama dengan 9,2 ton per hektar. Varietasnya sertani,” jelas Wahyu.
Wahyu tidak hanya meninjau, tetapi juga ikut serta dalam proses perontokan gabah bersama para petani, yaitu memisahkan gabah dari merang untuk diproses lebih lanjut. Selain itu, Wahyu berdialog dengan petani untuk menghimpun keluhan atau masalah yang mereka hadapi.
“Ini merupakan kegiatan untuk melihat produktivitas hasil pertanian terutama dari padi yang diproduksi oleh Poktan dan Gapoktan,” terang Wahyu. Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri terkait upaya mempertahankan ketersediaan lahan pertanian untuk pengendalian inflasi.
“Ini juga termasuk arahan dari Pak Mendagri pada hari senin, menyampaikan kita untuk mempertahankan dengan lahan lahan pertanian yang ada di kota dan ini juga menunjang inflasi yang ada di Kota Malang,” tambah Wahyu.
Wahyu menekankan pentingnya pengetatan regulasi untuk mencegah alih fungsi lahan pertanian, sesuai dengan kriteria dan aturan tata ruang. “Sudah kita ploting terutama yang tidak boleh alih fungsi dan itu sudah mengikat. Ini juga termasuk pahlawan pertanian dari teman-teman Poktan dan Gapoktan mempertahankan lahannya karena sudah banyak diminati oleh usaha yang memanfaatkan lahan pertanian di Kelurahan Tasikmadu,” jelas Wahyu.
Selain ubinan, kegiatan tersebut juga mencakup penyerahan bantuan benih padi varietas inpari 32 secara simbolis, dengan total 2.100 kg benih padi disalurkan untuk 5 kecamatan di Kota Malang. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, berharap benih unggul ini dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 9 ton per hektar per tahun.
Menurut Slamet, upaya peningkatan kapasitas produksi padi terus dilakukan, termasuk adopsi benih padi BK1 dari Kabupaten Situbondo yang memungkinkan masa tanam mencapai 3 hingga 4 kali per tahun. “Sehingga masa tanam dalam satu tahun bisa 3 atau 4 kali panen. Kalo hari ini masih 2,5 panen. Kalo total kota 15.250 ton per tahun, produktivitas antara 7-11 ton per hektar,” pungkas Slamet.(nid)