Kanal24, Malang – Fakultas Vokasi (FV) Universitas Brawijaya (UB) baru saja merayakan Dies Natalis ke-15 dengan menggelar Seminar Nasional bertajuk “Driving Visionary Innovation” pada Rabu (26/06/2024). Dalam acara tersebut, Asisten I Pemprov Jatim, Benni Sampirwanto, menyampaikan berbagai pandangan dan pesan penting mengenai arah dan masa depan pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Benni Sampirwanto, mewakili Pejabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, mengucapkan selamat kepada Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya atas perayaan ulang tahun yang ke-15. Benni menyampaikan bahwa Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan. Perpres ini mengamanatkan dua hal utama: pertama, daerah diharuskan membentuk Tim Koordinasi Daerah (TKD) untuk revitalisasi pendidikan vokasi; kedua, keterlibatan penuh Kadin dalam seluruh kelompok kerja dan bidang yang ada.
“Kita di Jawa Timur saat ini sedang dalam proses menuju rencana strategis daerah revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan vokasi yang disusun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di Jawa Timur,” ujar Benni.
Ia menjelaskan bahwa dalam lima tahun ke depan, akan ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk menyatukan rencana kegiatan antara penyedia tenaga kerja dengan dunia industri, yang disebut sebagai “link and match”.
Benni menekankan bahwa target utama dari program ini adalah untuk memastikan sebagian besar lulusan vokasi, baik dari SMK maupun pendidikan tinggi vokasi, dapat terserap oleh dunia industri dan usaha.
“Kita memiliki dua target besar. Pertama, lulusan vokasi dapat terserap oleh dunia industri dan usaha. Kedua, menciptakan wirausahawan-wirausahawan dari kalangan lulusan vokasi,” jelasnya.
Benni menyampaikan bahwa adanya kolaborasi antara industri yang diwakili oleh Kadin dengan dunia pendidikan akan menghasilkan serapan tenaga kerja yang lebih baik. “Saya memiliki optimisme bahwa dengan rencana ini, kita akan menjadi jauh lebih bagus dalam hal serapan tenaga kerja,” katanya.
Namun, Benni juga mengingatkan pentingnya kewirausahaan bagi lulusan vokasi. Selain masuk ke dunia industri dan usaha, lulusan SMK dan pendidikan tinggi vokasi diharapkan dapat berkontribusi dalam bidang kewirausahaan. “Kita juga harus mengakomodasi lulusan vokasi dengan kewirausahaan, sehingga mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” pungkasnya.(nid/din)