Kanal24, Malang – Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB), Mujiburrahman mengabdikan diri membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta merancang strategi branding pariwisata di Desa Parang, Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah pada bulan Juli 2023. Pulau Parang merupakan pulau terpencil dan belum tersentuh oleh pariwisata massal namun kaya akan potensi alam dan kearifan lokal.
Pengabdian Mahasiswa yang dilakukan oleh Mujiburrahman atau yang akrab disapa Mujib ini adalah Program Pelita Mengabdi 5 yang berfokus pada pengabdian masyarakat dibawah naungan Yayasan Nurul Islam yang berkolaborasi dengan 1000Project.id, KAF Foundation, dan Santri Mendunia dengan misi pada bidang pemberdayaan masyarakat, pendidikan, juga kepemudaan guna membangun bangsa Indonesia, melalui tangan-tangan para pemuda bisa membangun peradaban bangsa Indonesia.
“Saya tergerak untuk mengembangkan sumber daya ini secara berkelanjutan dan membantu masyarakat setempat untuk meraih kemajuan ekonomi dan sosial,” kata Mujib kepada Kanal24.
Mujib bekerjasama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam merancang dan mendirikan BUMDes di Pulau Parang. BUMDes diarahkan untuk menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Melalui pengabdian ini, Mujib bersama timnya ingin menciptakan BUMDes yang berwawasan lingkungan dan berdaya saing, sehingga dapat mengangkat kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan cara berkelanjutan.
Melalui BUMDes, Mujib dan timnya memberdayakan warga untuk mengembangkan produk-produk lokal, seperti kerajinan tangan, produk pertanian organik, dan hasil laut. Mereka memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha lokal agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan akses pasar.
Selain membangun BUMDes untuk menggairahkan ekonomi di Pulau Parang, MUjib bersama timnya juga merancang strategi branding pariwisata di Pulau Parang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Parang. Mereka percaya bahwa pariwisata yang berkelanjutan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan alam.
“Strategi branding ini berfokus pada keunikan yang ada di Pulau Parang, seperti pantai yang masih alami, keindahan bawah laut, dan kehidupan sehari-hari masyarakat yang ramah,” terang Mujib.
Untuk mewujudkan strategi branding pariwisata di Pulau Parang, Mujib bersama timnya berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mengembangkan beragam aktivitas wisata, seperti snorkeling, wisata alam, dan wisata kuliner yang menonjolkan makanan khas Pulau Parang.
Selain itu, mereka juga menggunakan media sosial dan teknologi informasi untuk memperkenalkan Pulau Parang secara lebih luas kepada masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini membantu Pulau Parang menjadi lebih dikenal dan menjadi destinasi wisata alternatif yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman autentik dan bertanggung jawab.
Mujib dan timnya membuktikan bahwa semangat pengabdian dan kerjasama yang kuat dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Melalui inisiatif BUMDes dan branding pariwisata, mereka telah memberikan sumbangsih yang berarti bagi pembangunan berkelanjutan di Pulau Parang. Kisah inspiratif ini menjadi cermin bagi kita semua bahwa kita pun dapat berkontribusi untuk menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (Mjb)