Kanal24, Malang – Minat dan kemampuan menabung masyarakat Indonesia mengalami penurunan pada Juli 2025. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat Indeks Menabung Konsumen (IMK) berada di level 82,2, melemah 1,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya (8/08/2025).
IMK merupakan indikator yang mencerminkan niat dan kemampuan konsumen untuk menyisihkan pendapatan mereka. Level di atas 100 menunjukkan kondisi menabung yang kuat. Indeks ini disusun dari dua komponen, yaitu Indeks Intensitas Menabung (IIM) dan Indeks Waktu Menabung (IWM).
Baca juga:
Tips Siapkan Masa Depan Anak di Tengah Inflasi
Niat Menurun, Intensitas Sedikit Membaik
Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, mengungkapkan bahwa penurunan ini terjadi seiring meningkatnya pengeluaran rumah tangga, terutama untuk kebutuhan pendidikan di awal tahun ajaran baru.
“Perkembangan ini mencerminkan intensitas dan niat menabung konsumen yang melandai seiring dengan meningkatnya pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan pada awal tahun ajaran baru, di tengah pemberian stimulus ekonomi dalam jangka pendek,” jelasnya dalam keterangan resmi (8/08/2025).
Pada komponen IWM, yang mengukur persepsi waktu tepat untuk menabung, tercatat pelemahan 4,7 poin menjadi 90,5. Persentase responden yang menganggap saat ini sebagai waktu tepat untuk menabung turun dari 28,9% pada Juni menjadi 26,4% pada Juli. Sementara itu, yang menilai tiga bulan mendatang sebagai waktu ideal untuk menabung juga turun dari 42,6% menjadi 38,6%.
Meski demikian, komponen IIM yang mencerminkan intensitas menabung—justru naik 1,4 poin ke angka 73,8. Porsi responden yang mengaku tidak pernah menabung turun dari 26,7% menjadi 24,9%, dan yang menabung lebih sedikit dari rencana juga menurun dari 52,5% menjadi 50%.
Perbedaan Tren Antar Kelompok Pendapatan
Data LPS menunjukkan pergerakan IMK bervariasi di setiap kelompok pendapatan rumah tangga.
- Pendapatan ≤Rp1,5 juta/bulan: naik signifikan 9,1 poin menjadi kelompok dengan kenaikan tertinggi.
- Pendapatan Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan: naik 3,1 poin.
- Pendapatan Rp3 juta–Rp7 juta/bulan: turun 3,2 poin.
- Pendapatan >Rp7 juta/bulan: tetap berada di atas 100 meski melemah 8,8 poin.
Khusus rumah tangga berpendapatan rendah (≤Rp1,5 juta/bulan), optimisme menabung juga tercermin pada Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang mencapai 100,4 atau naik 2,3 poin (10/08/2025). Sebaliknya, kelompok pendapatan menengah cenderung mengalami penurunan keyakinan.
Baca juga:
101 OJ Hotel Malang, Meriahkan Semarak Rasa Kemerdekaan
Persepsi Konsumen Terhadap Ekonomi
Secara keseluruhan, IKK pada Juli 2025 tercatat 96,9, melemah 2,5 poin dari bulan sebelumnya (11/08/2025). Penurunan ini dipicu oleh melemahnya penilaian terhadap kondisi ekonomi lokal dan lapangan kerja saat ini. Meskipun demikian, harapan konsumen terhadap prospek ekonomi dan pendapatan di masa depan dinilai masih terjaga.
Kondisi ini menunjukkan bahwa walaupun sebagian masyarakat tetap berupaya menyisihkan pendapatan untuk tabungan, tekanan pengeluaran terutama untuk pendidikan dan kebutuhan rutin membuat niat menabung tidak sekuat sebelumnya.