Kanal24, Malang – Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menginisiasi kampung ternak mandiri melalui Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-T) di Kabupaten Magetan. Program kerja bertema Pengembangan Kampung Ternak Mandiri menyasar 6 kecamatan yang terdiri dari 40 desa di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fapet UB, Dr. Agus Susilo , S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng. menyebutkan program kerja KKN-T ini mencapai 90% dari target utama.
Program kerja yang berjalan satu bulan mulai dari 28 Juni 2022 hingga 28 Juli 2022 tersebut berfokus menggali dan mengembangkan potensi peternakan yang berada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Pemilihan Kabupaten Magetan sebagai tempat kuliah kerja nyata tematik ini dikarenakan Magetan merupakan salah satu gudang ternak yang di Provinsi Jawa Timur.
Agus, menjelaskan bahwa potensi ternak yang ada di masing-masing desa pun berbeda antara desa yang satu dengan yang lain.
“Kita membagi 6 kecamatan yang terdiri dari 40 desa. Nah, masing-masing itu kita petakan, misalnya, oh ini peta sapi maka kita akan membagi bagaimana manajemen peternakan dan bagaimana budidaya-nya dan bagaimana penanaman tanaman hijauan dan pakan,” tutur WD Bidang Kemahasiswaan Fapet UB saat ditemui Kanal24 di ruang kerjanya (29/7/2022).
Adanya pemetaan potensi peternakan di masinhg-masing desa ini bertujuan untuk pengembangan program kampung ternak mandiri yang tepat.
Program kerja pengembangan kampung ternak mandiri dilakukan melalui tiga tingkat yakni desa, kecamatan, dan kabupaten.
Di daerah pedesaan, KKN-T Fapet UB mencanangkan 7 program kerja dengan keberhasilan; penyusunan profil peternakan yang mencapai 40 desa, penyuluhan penyakit mulut dan kuku di 38 desa, penyuluhan dan penanaman hijauan pakan ternak di 35 desa, pengembangan kewirausahaan desa di 17 desa, kelas inspiratif, dan kegiatan kebersihan lingkungan di 40 desa, serta kegiatan posyandu di 17 desa.
Agus kembali menjelaskan bahwasanya yang wajib dilakukan di desa adalah menggali potensi peternakan yang ada di desa tersebut.
Pada tingkat kecamatan, Agus menjelaskan KKN-T Fapet UB lebih berfokus untuk melakukan pelatihan budidaya lebah madu dan pemasarannya, pelatihan budidaya kelinci dan olahannya, dan pelatihan budidaya maggot dan pemasarannya.
Menariknya, tim KKN-T Fapet UB juga menyumbangkan lagu dengan judul “Kampung Susu” sebagai media promosi potensi pariwisata berbasis peternakan di Kabupaten Magetan.
Agus menyatakan program yang nantinya akan memiliki keberlanjutan adalah program pengembangan kampung kelinci dan program peternakan kampung madu.
“Bersama-sama, kemudian berkoordinasi, bagaimana mengembangkan lebah madu yang ada di sana, karena sumber tanamannya juga sangat banyak sekali” , ungkapnya.
Dia berharap dengan selesainya KKN-T FapetUB itu semakin banyak pengembangan kampung mandiri yang nantinya bisa dijadikan contoh bagi pembinaan sehingga tema KKN dapat tercapai secara maksimal. (Agt)