Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Pengesahan KUHAP Baru Ancam Ruang Kritik Publik

Einid Shandy by Einid Shandy
November 24, 2025
in Politik
0
Pengesahan KUHAP Baru Ancam Ruang Kritik Publik

Sejumlah peserta aksi membawa poster saat Aksi Kamisan Semarang di depan Kompleks Kantor Gubernur Jateng dan DPRD Jateng, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025). (Dok. Aji Styawan)

2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang baru, bersamaan dengan penerapan sistem moderasi konten SAMAN, memicu kekhawatiran luas dari masyarakat sipil, akademisi, hingga komunitas seni. Kombinasi dua regulasi tersebut dinilai mempersempit ruang kebebasan berekspresi dan meningkatkan potensi kriminalisasi terhadap kritik publik, baik di dunia nyata maupun ranah digital.

Kritik Akademisi dan Komunitas HAM

Organisasi hak asasi manusia dan kelompok akademisi menyoroti sejumlah pasal KUHAP baru yang dianggap rentan disalahgunakan. Pasal mengenai kewenangan penyelidikan dinilai terlalu luas, terutama terkait penggunaan metode pembelian terselubung (undercover buy) dan controlled delivery bahkan sebelum ada kepastian tindak pidana.

Ketiadaan proses pengawasan dari hakim dalam tahap awal penyelidikan dipandang berpotensi melahirkan praktik penjebakan terhadap warga biasa, aktivis, hingga pembuat konten. Kelompok akademisi menyebut regulasi ini sebagai “kerangka hukum antikritik” yang dapat mengancam penelitian, diskusi, maupun kegiatan akademik yang bersifat kritis terhadap kebijakan negara.

Baca juga:
Dukungan Prabowo untuk Palestina, Masih Gestur Diplomasi

SAMAN dan Ancaman Sensor Digital

Di ranah digital, penerapan SAMAN (Sistem Kepatuhan Moderasi Konten) juga menimbulkan kekhawatiran baru. Sistem ini memungkinkan pemerintah menurunkan atau memblokir konten yang dianggap “meresahkan masyarakat”, sebuah istilah yang dinilai terlalu subjektif dan mudah dipolitisasi.

Peneliti dari pusat kajian digital sebuah universitas besar menyebut bahwa indeks konten dalam sistem SAMAN tidak memiliki pedoman evaluasi yang jelas, terutama terkait genre kritik seperti satire, seni, atau edukasi politik. Tanpa mekanisme uji publik yang memadai, keputusan pemutusan akses konten dikhawatirkan dapat menjadi alat sensor yang membungkam suara kritis.

Koalisi masyarakat sipil kemudian mendorong agar pemerintah menunda pelaksanaan SAMAN hingga regulasi induknya direvisi. Mereka mengusulkan adanya mekanisme banding independen yang benar-benar melibatkan masyarakat sipil secara setara.

Ketegangan dengan DPR dan Pemerintah

Di tengah kritik yang semakin keras, pernyataan sejumlah anggota DPR justru memantik kontroversi baru. Ada pihak legislatif yang melabeli pengkritik KUHAP sebagai “pemalas” dan menyebut informasi tentang pasal bermasalah sebagai hoaks. Aktivis menilai respons tersebut sebagai cermin sikap antikritik yang tidak sejalan dengan prinsip akuntabilitas publik.

Beberapa koalisi sipil kemudian meminta pemerintah menerbitkan peraturan darurat untuk menunda berlakunya KUHAP baru sambil membuka ruang pembahasan ulang yang lebih partisipatif. Mereka menilai proses penyusunan sebelumnya minim transparansi dan terlalu mengabaikan masukan dari berbagai kelompok masyarakat.

Sejumlah akademisi mengungkapkan bahwa meski mereka diundang dalam pembahasan regulasi, banyak masukan teknis yang tidak diakomodasi dalam rancangan akhir. Hal ini menimbulkan kesan bahwa forum partisipasi hanya bersifat formalitas, bukan wadah substansial untuk memperbaiki kualitas legislasi.

Kekhawatiran Demokrasi dan Masa Depan Ruang Kritik

Gabungan KUHAP baru dan sistem SAMAN kini dipandang sebagai ancaman ganda terhadap kebebasan berpendapat. Regulasi tersebut dianggap memberi kewenangan luas kepada aparat di satu sisi, dan kontrol digital yang besar di sisi lain.

Farhan, sang musisi, merangkum rasa khawatiran banyak warga. “Kalau masyarakat banyak diam, aku pun meredam suara kritikku,” ujarnya. Ungkapan itu menjadi gambaran bagaimana regulasi baru berpotensi mengubah cara warga mengekspresikan diri, menciptakan budaya diam, dan mengikis ruang demokrasi di Indonesia. (nid)

Post Views: 64
Tags: DemokrasiHAMKANAL24kanal24.co.idKomunitas HAMKritikKUHAPRuang Kritik PublikSAMANuniversitas brawijaya
Previous Post

Menata Ulang Pemberdayaan Masyarakat Tambang

Next Post

UB Wisuda Deddy Susilardi, Auditor BPKP Raih Predikat Wisudawan Terbaik

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
UB Wisuda Deddy Susilardi, Auditor BPKP Raih Predikat Wisudawan Terbaik

UB Wisuda Deddy Susilardi, Auditor BPKP Raih Predikat Wisudawan Terbaik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
30 Mahasiswa FISIP UB Perkuat Jejaring Global

30 Mahasiswa FISIP UB Perkuat Jejaring Global

November 26, 2025
Inovasi Mahasiswa Menggema di Expo FT UB 2025

Inovasi Mahasiswa Menggema di Expo FT UB 2025

November 26, 2025
Program Prioritas Rektor 2025: Empat Fokus Utama Kemahasiswaan UB

Riset, Publikasi, Startup: UB Susun Peta Jalan Kemahasiswaan 2025

November 26, 2025
Upah Sektoral Perlu Realistis Mengikuti Kondisi Usaha

Upah Sektoral Perlu Realistis Mengikuti Kondisi Usaha

November 26, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
UB Radio 107.5 FM
▶
UB Radio 107.5 FM
UB Radio 107.5 FM
Tap to Play
▶
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini‎
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025