Kanal24, Malang – Belajar mengenal diri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup. Tim dosen dari Departemen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Self-Awareness untuk Meningkatkan Self-Efficacy pada Siswa SMP”. Acara ini berlangsung pada Rabu (17/07/2024) di Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) Sabilurrosyad Gasek, Malang.
Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Yuli Rahmawati, S.Psi., M.Psi., bersama sejumlah tim fasilitator dari mahasiswa Psikologi UB, berkolaborasi dengan SMPI Sabilurrosyad untuk mengadakan pelatihan ini. Sebanyak 54 siswa baru mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias.
Menurut Yuli, kegiatan ini dilandasi oleh permasalahan sekolah yang mendapati siswanya kekurangan motivasi belajar.
“Setelah kami tanya ke pihak sekolah, kami mengetahui problem yang dimiliki. Setelah kami analisis lebih lanjut, banyak dari mereka yang tidak tahu tujuan dari sekolahnya apa,” ujar Yuli kepada tim Kanal24 pada Rabu (17/07/2024).
Didasari oleh permasalahan tersebut, Yuli dan tim memprakarsai kegiatan pelatihan ini dengan tujuan agar para siswa dapat mengenal diri mereka sendiri dan mengetahui apa yang mereka cita-citakan, sehingga ketika bersekolah, motivasi siswa dapat lebih dipertahankan.
SMPI Sabilurrosyad Gasek dipilih karena tim Pengmas melihat sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah negeri. Sebagai sekolah berbasis agama dengan latar belakang pesantren, siswa memiliki karakter yang berbeda.
“Dilihat dari cita-cita yang dituliskan teman-teman tadi juga terlihat agak berbeda dari sekolah konvensional. Beberapa siswa ada yang menuliskan cita-cita sebagai kyai, dai, gus, dan bahkan bu nyai. Oleh karena itu kami ingin bekerja sama dengan pihak SMPI Sabilurrosyad,” lanjut Yuli.
Yuli menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini akan menjadi landasan bagi pihak sekolah untuk membuat program yang lebih unggul, mengedepankan pengembangan potensi siswa berdasarkan minat dan bakat tiap individu.
“Setelah para siswa mengikuti kegiatan pelatihan pengenalan diri atau Self-Awareness ini, kami berharap mereka menjadi lebih tahu tentang diri mereka masing-masing, apa cita-cita yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka dapat mencapai cita-citanya. Selain itu, kami juga berharap agar mereka bisa tetap termotivasi untuk terus belajar lebih giat,” tutur Yuli.
Self-awareness, atau kesadaran diri, adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan, nilai, kekuatan, dan kelemahan diri sendiri. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan pribadi dan profesional, karena membantu individu untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih sadar. Dalam konteks pendidikan, self-awareness membantu siswa mengenali tujuan akademik dan pribadi mereka, serta cara terbaik untuk mencapainya.
Self-efficacy, atau keyakinan diri, mengacu pada kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya untuk mencapai tujuan dan tugas tertentu. Ketika siswa memiliki self-efficacy yang tinggi, mereka cenderung lebih termotivasi, lebih gigih, dan lebih tahan terhadap tekanan. Hubungan antara self-awareness dan self-efficacy sangat erat; dengan meningkatnya kesadaran diri, seseorang dapat lebih memahami dan mengembangkan keyakinan terhadap kemampuan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan self-efficacy.
Dengan demikian, pelatihan self-awareness yang diadakan oleh Universitas Brawijaya ini tidak hanya membantu siswa mengenali potensi diri mereka tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini adalah langkah penting dalam mendukung pengembangan siswa secara holistik, baik dari segi akademis maupun karakter. (fan/din)