Kanal24, Malang – Dalam rangka mewujudkan komitmen pengabdian kepada masyarakat, Universitas Brawijaya (UB) telah mengambil langkah konkret dengan menunjukkan kepedulian mereka terhadap teman-teman disabilitas. Hapsari Dian Sylvatri, S.S.,M.I.Kom., Ketua pengabdian masyarakat YPAC Malang menjelaskan bahwa kegiatan seminar yang telah dilaksanakannya berawal dari keresahan pribadi.
“Kegiatan ini berawal dari keresahan pribadi karena merasa kurang peduli terhadap teman-teman disabilitas. Oleh karena itu kami bersama tim memutuskan untuk melaksanakan pendampingan bersama teman-teman disabilitas,” ujar dosen Vokasi UB tersebut.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh sejumlah dosen yang juga bekerjasama dengan badan eksekutif mahasiswa (BEM) Vokasi UB yang tergabung dalam kementerian Sosling, Universitas Negeri Jember (Unej), dan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang. Senin (27/5/2024).
Pembekalan seminar tentang pendampingan terhadap pengembangan soft skill serta potensi diri bagi anak berkebutuhan khusus disampaikan oleh Daniar Dhara Fainsya, M.Psi.Psikolog, psikolog dan transformasi kesejahteraan bagi disabilitas melalui upskilling kontrak kerja khusus disampaikan oleh Dr. Rahmadi Indra T., S.H., M.H.
Hapsari menjelaskan bahwa kegiatan seminar kali ini merupakan puncak dari serangkaian acara yang telah dilaksanakan pada awal bulan Mei lalu.
“Rangkaian acara pertama telah dilaksanakan dengan baik oleh teman-teman BEM Vokasi UB. Mereka melakukan gerakan peduli disabilitas, bekerja bakti bersama untuk merawat area YPAC Malang. Acara kedua juga disambut meriah, mahasiswa kementerian sosling UB mengadakan pelatihan membuat kolase,” ujar Hapsari.
Hapsari berharap dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ia lakukan bersama timnya dapat memberikan kontribusi besar dan berarti untuk teman-teman YPAC, meski yang ia dan tim lakukan dirasa kecil.
Di kesempatan yang sama Dr. Rahmadi yang merupakan dosen Universitas Negeri Jember dan juga merangkap sebagai sekretaris umum YPAC Malang mengucap terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang tergabung.
“Dengan diadakannya acara ini, terjadi kolaborasi antara Unej dan UB. sehingga harapannya akan berkelanjutan dan memberikan pengabdian nyata bagi teman-teman disabilitas,” terang Dr. Rahmadi.
Ia melanjutkan bahwa pengabdian kepada teman-teman disabilitas sangat penting untuk membangun empati dari masyarakat. Bagaimana membangkitkan rasa empati terhadap teman-teman disabilitas, sehingga mereka memiliki masa depan yang sama dengan masyarakat pada umumnya.
YPAC atau Yayasan Pembinaan Anak Cacat merupakan suatu organisasi non-pemerintah, bersifat sosial dan nirlaba, dengan berdasar pada azas bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk mengembangkan pribadinya dan setiap manusia mempunyai kesadaran dan tanggung jawab sosial terhadap sesama manusia. Didirikan oleh alm. Prof Dr. Soeharso yang merupakan dokter spesialis bedah tulang pada tahun 1953 di Solo.
YPAC memberikan pelayanan bagi anak-anak disabilitas khususnya cacat fisik dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak cacat dan juga untuk mendukung pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat, terutama dalam hal anak-anak cacat di Indonesia. (fan)