Kanal24, Malang – Sebanyak 700 mahasiswa baru FK UB angkatan 2021 turun tangan dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Acara yang menjadi puncak rangkaian kegiatan Probinmaba (Program Bimbingan Mahasiswa Baru) 2021 ini dilaksanakan pertama kalinya secara luring dan serentak di satu tempat pasca pandemi melanda. Hal ini disampaikan oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FK UB, dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F. pada Minggu (31/7/2022).
“Kegiatan Penmas merupakan suatu kegiatan yang rutin dilaksanakan FK UB. Nah tahun ini memang cukup berbeda dengan tahun sebelum COVID ataupun saat pandemi COVID. Kalau sebelum COVID itu biasanya kita melakukan pengabdian masyarakat menginap di desa selama empat hari tiga malam. Saat COVID kita batasi kegiatannya dengan melakukan Penmas di daerah masing-masing. Ini menjadi pertama kalinya bagi kita membuka kembali program terjun langsung ke masyarakat meskipun hanya satu hari. Namun kita berusaha agar esensinya tidak berbeda dengan sebelum-sebelumnya,” ungkap dr. Eriko.
Rangkaian kegiatan Probinmaba sendiri terdiri atas PKK MABA, Bina Karakter Mahasiswa yang dilaksanakan di semester pertama, serta Pengabdian Masyarakat yang menjadi proyek besar pada akhir tahun pertama mahasiswa baru. Program pengabdian masyarakat memberikan arahan bagi mahasiswa agar mengimplementasikan kemampuan mereka untuk berkolaborasi, berkoordinasi, memberikan bentuk pelayanan kesehatan pada masyarakat sesuai dengan kewenangan dan kemampuan mereka saat ini karena para mereka baru menginjak semester dua. Pada praktiknya, mahasiswa diarahkan dan didampingi oleh jajaran dekanat, panitia, dosen, serta tenaga kesehatan setempat.
“Semua aktivitas itu ada pendampingnya, terlebih yang sifatnya pengobatan gratis. Dosen dari masing-masing jurusan, yaitu pendidikan kedokteran, farmasi, kebidanan, gizi, dan keperawatan turut berkontribusi untuk mendampingi adik-adik mahasiswa. Kegiatan ini dipersiapkan cukup lama, selama satu tahun mahasiswa berkoordinasi, berkonsultasi, dengan para pembimbing untuk menyiapkan secara detail. Mereka sangat berdedikasi agar acara ini dapat terselenggara dengan baik dan lancar,” imbuh Wadek III.
Kegiatan Penmas ini bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa kepada masyarakat tidak hanya melalui pengobatan gratis tetapi juga transfer knowledge. Melalui skema transfer knowledge, mahasiswa melaksanakan program “FK UB Mengajar” untuk memberi penyuluhan dan edukasi bagi anak-anak sekolah, khususnya tentang adaptasi kebiasaan hidup baru dalam masa peralihan pandemi menuju endemi.
Dalam penempatan lokasi Penmas, mahasiswa diberikan keleluasaan oleh fakultas untuk menentukan tempat mana yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil survei, desa Tawangsari menjadi lokasi yang signifikan untuk dilakukan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan karena akses kesehatan tidak begitu terjangkau di daerah ini. Sebelum pandemi, FK UB cenderung menyasar ke area Malang selatan, sehingga demi pemerataan, FK UB berusaha bergeser ke tempat lain, hingga ditetapkan Desa Tawangsari di Pujon. Di samping itu, panitia memilih tempat yang sudah menjalin kerjasama dengan UB untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi.
Target yang hendak dicapai oleh FK UB dalam program ini adalah untuk menjangkau kesehatan seluruh masyarakat di desa Tawangsari. Melalui pengobatan gratis, harapannya semakin banyak masyarakat yang mendapat pengobatan, terlebih pada pasien penyakit kronis. Selain itu, FK UB juga menyediakan layanan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti cek tensi, nadi, dan gula darah guna melakukan prevensi terkait adanya penyakit yang belum terdeteksi.
“Sebagai kenang-kenangan, mahasiswa membuat poster dan stiker yang bisa ditempel di rumah-rumah atau tempat strategis untuk menjadi pengingat kepada masyarakat agar ilmu yang diberikan tidak hilang begitu saja dan sebagai penanda bahwa FK UB pernah mengabdi di sini,” pungkasnya. (riz)