Kanal24, Malang – Penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA BSS berlangsung dengan sukses pada Kamis (18/07/2024). Nandung Intirtiana, Dip.Ed, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA BSS, menyampaikan bahwa tujuan utama dari penutupan MPLS ini adalah untuk memperkenalkan budaya sekolah kepada para siswa baru. Hal ini diharapkan mampu membantu mereka beradaptasi dengan budaya baru yang ada di SMA BSS, sehingga mereka dapat menerima pembelajaran di tahun ajaran 2024-2025 dengan lebih baik.
“Tujuan utama dari penutupan MPLS ini adalah untuk memperkenalkan budaya sekolah kepada anak-anak, terutama kepada siswa-siswi baru, sehingga mereka mampu beradaptasi dengan budaya sekolah yang baru,” ungkap Nandung. “Ada hal-hal baru yang harus dilakukan oleh siswa-siswi baru, oleh karena itu kita melakukan sosialisasi dan edukasi agar anak-anak mampu menerima pembelajaran di tahun ajaran 2024-2025 dengan memahami karakteristik budaya yang ada di SMA BSS.”
Acara MPLS tahun ini mengusung tema “Smart Student, Smart Character”. Tema ini mencerminkan harapan sekolah agar setiap siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik.
“Semoga, ini selalu menjadi kebiasaan kita untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan tahun ini baik atau ada kekurangan,” lanjut Nandung.
Nandung menjelaskan bahwa selama ini SMA BSS berusaha untuk menciptakan MPLS yang menyenangkan tanpa adanya kekerasan dan bullying. Panitia sudah mempersiapkan acara yang sangat menarik, salah satunya adalah sesi motivasi.
Para siswa baru yang mengikuti MPLS juga merasakan dampak positif dari acara ini. First Safarazy Talitha, yang biasa dipanggil Tita, dan Rania Nirwasita Kuncoro, yang biasa dipanggil Rania, berbagi pengalaman mereka selama mengikuti MPLS. “Pas pertama kali menginjakkan kaki di sini, saya kaget karena bangunannya besar, tapi akses ke sini kecil banget,” ungkap Tita. “Yang bikin kaget lagi adalah tiba-tiba saya sudah SMA dan langsung mendapat teman yang heboh.”
Mereka juga berbagi tentang kegiatan MPLS yang paling mereka sukai dan yang kurang mereka sukai. “Yang paling saya suka adalah saat diperlihatkan beberapa bakat dari SD, SMP, sampai SMA,” ujar Rania. “Yang paling tidak saya suka mungkin saat dijemur di panas tanpa pelindung sama sekali.”
Selain itu, Tita menambahkan bahwa ia paling menantikan struktur sekolah karena tidak tahu isinya ada apa saja dan di mana saja. “Yang paling tidak saya suka adalah upacara tadi, terutama saat panas dan muka saya jadi berkeringat,” katanya.
Namun, di balik semua itu, ada hal-hal yang membuat mereka terkesan. “Yang paling bikin kaget di SMA ini adalah perhatian dari para guru,” ujar Tita. “Saya pikir guru-gurunya tidak bakal care sama kita karena muridnya banyak, tapi ternyata guru-guru di sini benar-benar memperhatikan muridnya satu per satu.”
Rania juga menambahkan bahwa ia terkejut dengan suasana sekolah yang sejuk meskipun mengenakan kerudung. “Jadi enak buat sekolah,” katanya.
Dengan penutupan MPLS yang berlangsung sukses ini, diharapkan para siswa baru dapat lebih siap menghadapi tahun ajaran baru dan mampu beradaptasi dengan lingkungan serta budaya baru di SMA BSS. (nid/una)