Kanal24, Klaten – Dalam upaya meningkatkan produktivitas budidaya ikan nila sekaligus memberdayakan masyarakat lokal, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) mengadakan penyuluhan di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan yang telah berlangsung pada Sabtu (7/9/2024) ini, menjadi langkah penting untuk membantu para pembudidaya ikan dalam memahami penyakit pada ikan nila dan upaya penanggulangannya, yang selama ini menjadi kendala utama mereka.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (2/12/2024) dijejelaskan bahwa kegiatan yang dipimpin oleh Prof. Ir. Yenny Risjani, DEA, Ph.D., bersama tim yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Andayani, MS., Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa, MS., dan Dr. Asus Maizar Suryanto H., S.Pi, MP., ini melibatkan Kelompok Pembudidaya Ikan Ngudi Mulyo Rowo Jombor sebagai mitra utama.
“Kami berharap penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada para pembudidaya ikan, khususnya dalam mencegah dan menangani penyakit pada ikan nila, sehingga mereka dapat meningkatkan efisiensi dan hasil produksi,” ungkap Dr. Asus Maizar Suryanto, mewakili Prof. Yenny Risjani.
Acara memberi edukasi terkait penyakit ikan nila yang sering terjadi, seperti akibat buruknya kualitas air, dan metode penanggulangan yang efektif. Peserta juga diberikan wawasan terkait pengelolaan kualitas air, manajemen pakan, dan teknik budidaya yang baik.
Selain itu, pembudidaya juga diajarkan penggunaan teknologi modern untuk mencegah penyakit ikan, seperti penerapan sistem monitoring kualitas air secara digital dan metode pencegahan berbasis bioteknologi. Pelatihan tersebut dirancang agar mudah dipahami dan diterapkan oleh para pembudidaya lokal.
“Permasalahan seperti kualitas air yang buruk dan minimnya pengetahuan tentang penyakit ikan menjadi tantangan utama yang harus diatasi. Pendekatan terpadu ini diharapkan mampu memberikan solusi yang relevan,” tambah Dr. Asus.
Sesi pendampingan berlangsung lancar, dengan peserta antusias mengikuti setiap tahap pelatihan. Namun, tim pengabdian menekankan perlunya monitoring berkala untuk memastikan penerapan metode yang diajarkan berjalan optimal. Evaluasi terhadap hasil budidaya dan kesehatan ikan juga akan menjadi bagian penting dari keberlanjutan program ini.
Selain memberikan dampak langsung kepada pembudidaya, kegiatan ini dinilai relevan dalam konteks kondisi dan potensi wilayah Kabupaten Klaten, yang dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar di Jawa Tengah.
Tim pengabdian FPIK UB berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pembudidaya ikan melalui peningkatan hasil produksi. Tak hanya itu, edukasi ini juga diharapkan berkontribusi pada kelestarian lingkungan, terutama dalam menjaga kualitas air di sekitar kawasan budidaya.(din)