Kanal24 – Ramadan merupakan bulan penuh berkah yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun memiliki esensi yang sama, setiap negara memiliki cara unik dalam menyambut dan menjalani bulan suci ini. Sebagai dua negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Arab Saudi dan Indonesia memiliki perbedaan mencolok dalam tradisi Ramadan.
Sebagai tempat lahirnya Islam, Arab Saudi memiliki tradisi Ramadan yang berbeda dari Indonesia yang berada di Asia Tenggara. Mulai dari pola aktivitas masyarakat hingga cara berbuka puasa, berikut lima perbedaan utama tradisi Ramadan di Arab Saudi dan Indonesia.
Baca juga:
Ustadz dari Gambia Hadirkan Nuansa Internasional Kajian Ramadhan FIA UB

1. Begadang hingga Waktu Sahur
Di Arab Saudi, masyarakat cenderung begadang setelah salat tarawih hingga waktu sahur. Kebiasaan ini disebabkan oleh suhu yang panas di siang hari, sehingga aktivitas lebih banyak dilakukan pada malam hari. Bahkan, toko-toko di sana biasanya buka dari malam hingga menjelang sahur.
Berbeda dengan di Indonesia, meskipun ada sebagian orang yang memilih begadang, kebanyakan masyarakat tetap tidur di malam hari dan bangun kembali untuk makan sahur.
2. Tak Ada Bedug Keliling atau Seruan Sahur
Di Indonesia, salah satu tradisi khas saat Ramadan adalah bedug keliling dan seruan sahur yang dikumandangkan dari masjid-masjid. Hal ini menjadi cara untuk membangunkan masyarakat agar tidak melewatkan sahur.
Namun, di Arab Saudi, tradisi ini tidak ditemukan. Pengeras suara masjid di sana tidak digunakan untuk mengingatkan sahur, sebab kebanyakan orang memang tidak tidur hingga waktu sahur tiba.
3. Restoran Tutup di Siang Hari
Selama bulan Ramadan, restoran dan tempat makan di Arab Saudi umumnya tutup sepanjang siang dan baru buka menjelang waktu berbuka puasa. Hal ini berbeda dengan Indonesia, di mana sejumlah restoran tetap buka di siang hari, meskipun biasanya mereka menutup bagian depan dengan tirai sebagai bentuk toleransi terhadap umat Muslim yang berpuasa.
4. Membersihkan Rumah Sebelum Ramadan
Di Arab Saudi, masyarakat memiliki tradisi membersihkan dan merapikan rumah sebelum Ramadan tiba. Ini dilakukan sebagai persiapan untuk menyambut tamu yang akan datang selama bulan suci.
Di Indonesia, tradisi semacam ini lebih umum dilakukan menjelang Idulfitri, di mana masyarakat membersihkan rumah sebelum merayakan Hari Raya bersama keluarga.
5. Tradisi Tembakan Meriam
Salah satu tradisi khas di Arab Saudi adalah tembakan meriam atau Madfa al-iftar. Meriam ini ditembakkan saat waktu Magrib sebagai tanda berbuka puasa. Tradisi ini sebenarnya berasal dari Mesir dan telah diterapkan di beberapa negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Baca juga:
Atur Waktu dan Tetap Produktif Selama Ramadhan
Di Indonesia, tanda berbuka puasa umumnya berupa azan Magrib yang dikumandangkan dari masjid-masjid serta suara bedug yang ditabuh menjelang azan.
Esensi Ramadan yang Tetap Sama
Meskipun terdapat perbedaan dalam tradisi, baik di Arab Saudi maupun Indonesia, Ramadan tetap menjadi bulan yang penuh berkah dan momen untuk meningkatkan ibadah serta mempererat silaturahmi. Setiap negara memiliki cara unik dalam menjalani Ramadan, tetapi tujuannya tetap sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik. (hil)