Kanal24, Malang – Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) pada Kamis (25/04/2024) mengadakan Kuliah Tamu yang mendatangkan speaker yang berasal dari Australia di Ruang Nuswantara Gedung B FISIP UB.
Materi Intercultural Communication in Research and Engagement – Experiences kali ini dibawakan oleh Associate Professor Elske van de Fliert yang juga merupakan salah satu dosen dari The University of Queensland.
Kuliah tamu kali ini menggantikan mata kuliah Komunikasi Antar Budaya yang diampu oleh mahasiswa semester 4 tahun ajaran 2024. Pada kesempatan kali ini, kegiatan kuliah tamu atau guest lecture dihadiri oleh setidaknya lebih dari seratus mahasiswa yang memenuhi Ruang Nuswantara FISIP UB.
Prof Elske berbagi pengalamannya mengenai perbedaan budaya yang ia temui di berbagai negara. Ia mengaku beberapa budaya yang tidak biasa ia lakukan membuatnya sedikit tidak nyaman.
“Awalnya, saya sedikit kurang nyaman ketika masyarakat Indonesia yang saya temui melakukan basa-basi. Namun, basa-basi yang dilakukan membahas pada ranah pribadi saya. Hal ini tidak biasa saya temui di Australia” ujarnya.
Selain itu, Prof Elske juga menjelaskan bahwa banyak sekali perbedaan budaya baik yang diucapkan secara verbal maupun non verbal.
“Misalnya saja orang Belanda menyebut kue kering dengan sebutan “biscuit”, orang Amerika akan menyebutnya dengan kata “cookies”, sedangkan orang Australia akan mengatakan “bikkie” karena orang Australia sangat suka menyingkat kata.
Meskipun demikian, Prof Elske juga menambahkan bahwa poin terpenting dari yang ia dapatkan ketika melihat banyak perbedaan budaya adalah mempelajari budaya lain dan tidak memaksakan melihat budaya lain dari kacamata budaya kita sendiri. Perlu adanya kemampuan komunikasi antar budaya yang baik agar dapat terhindar dari konflik-konflik antar budaya yang tidak diinginkan. Dengan begitu, toleransi antar budaya akan dapat tercipta dengan baik.(Erf)