Kanal24, Malang – Sebagai bentuk komitmen dalam kerjasama internasional, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) bekerjasama dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) menggelar kegiatan pertukaran pelajar yang bertajuk “Global Islamic Student Mobility Outreach”.
Global Islamic Student Mobility (GISMO) merupakan rangkaian kedua kegiatan pertukaran pelajar antara UB dan USIM. Rangkaian kedua kerjasama tersebut telah resmi dimulai pada Senin, 05 Agustus 2024, yang bertempat di Auditorium Fakultas Hukum, lantai 6, Universitas Brawijaya.
AAA Nanda Saraswati, S.H., M.H., selaku Ketua International Relations Office (IRO) menjelaskan bahwa kegiatan GISMO bersama Universitas Sains Islam Malaysia ini dilatarbelakangi oleh hubungan kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan Universitas Sains Islam Malaysia yang telah lama terjalin sebelumnya. “Kita ingin meningkatkan level lagi, sehingga nantinya mahasiswa juga merasakan manfaat dari kerjasama ini”, ujarnya.
Kerjasama antara UB dan USIM sebelumnya telah melakukan banyak kerjasama baik di bidang akademik maupun non akademik seperti student lecture outbound, join research, kuliah program 3 in 1, dan juga pertukaran pelajar seperti yang terlaksana kali ini.
Rangkaian kegiatan pertukaran pelajar kali ini tidak hanya berbentuk mendengarkan pengajaran seperti perkuliahan luring seperti biasa. Namun sebanyak 19 mahasiswa exchange akan diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
“Nantinya teman-teman mahasiswa akan melakukan banyak rangkaian kegiatan selama satu minggu kedepan,” ujarnya.
Nanda melanjutkan, di hari pertama kegiatan exchange ini teman-teman mahasiswa akan diajak untuk mengenali Negara Indonesia dengan tema hukum dan kebebasan beragama. Mahasiswa juga akan menjalani program pengabdian di pondok pesantren di Kota Malang Nantinya mereka akan belajar bersama dengan santri di pesantren tersebut.
“Teman-teman juga akan merasakan pengabdian kepada masyarakat di Pantai Tiga Warna, melakukan trash gathering, penanaman pohon, serta konservasi mangrove bersama masyarakat sekitar,” jelas Nanda.
Ia berharap, peningkatan kerjasama ini tidak hanya berhenti di level dosen saja, namun juga ada dampak baik yang dirasakan oleh mahasiswa. Nanda juga berharap kerjasama ini dapat berkembang lebih lanjut sehingga semakin banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan untuk perkembangan kedua universitas.
Sementara itu,Assoc. Prof. Dr. Mohd Hazmi Mohd Rusli, salah satu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum USIM menyebutkan bahwa kerjasama antara kedua universitas telah terjalin lebih dari 10 tahun. Dimulai dari detik itu, beberapa dosen USIM telah mulai bekerjasama dalam segi riset, publikasi, penelitian, dan hingga sekarang berkembang menjadi student mobility program.
“Saya bisa bilang, kesuksesan dari kerjasama USIM dan UB ini menunjukkan komitmen bersama bahwa kita memiliki tujuan untuk mengangkat univ ke tahap yang lebih tinggi,” Terang Hazmi.
Ia berharap, kerjasama antara USIM dan UB ini dapat terus diperkokoh. Ia juga berjanji bahwa kerjasama ini dapat berjalan terus hingga kapanpun. “Saya yakin, selagi saya mampu, saya akan pastikan kerjasama antara UB dan USIM akan terus berjalan. Karena saya lihat kita berdua memiliki visi yang sama, yaitu ingin mengangkat universitas ke arah yang lebih tinggi. Untuk meraih hal tersebut, kita harus saling tolong menolong,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, beberapa mahasiswa asal Malaysia tampak antusias dengan acara pembukaan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Nurul Arisya, salah satu peserta student exchange menyebutkan bahwa rangkaian kegiatan kali ini sangat menyenangkan. Menurutnya, seluruh staf yang bertugas bekerja dengan sangat baik, pelayanan yang diberikan merupakan yang terbaik.
“Kami sangat gembira dengan keramahan Universitas Brawijaya. Saya harap kita semua dapat mempelajari hal baru untuk program kali ini dan saya harap lebih banyak program kerjasama antara USIM dan UB kelak,” harap Arisya.