KANAL24, Malang – Ada pemandangan berbeda beberapa pekan ini di Dusun Sumberwangi Desa Donowarih Karangploso. Terlihat di sebuah aula sekelompok ibu-ibu mengenakan masker meriung dalam ruangan semi terbuka. Didepan mereka nampak mesin jahit dan seperangkat alat serta kain batik. Sementara di depan seorang instruktur memberikan arahan kepada mereka.
“Ini kegiatan ke empat dalam bulan Juli, mereka Ibu-Ibu yang kami bina untuk mengembangkan Griya Batik yang sudah berdiri sejak setahun lalu. Saat ini mereka belajar menjahit untuk meningkatkan kemampuan produksi,” kata Sri Palupi Prabandari, SE, MM., Ph.D Sabtu (25/7/2020).
Palupi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program Doktor Mengabdi UB yang dia kerjakan bersama timnya yaitu mengembangkan Griya Batik untuk warga Sumberwangi. Kegiatan Doktor Mengabdi dilaksanakan dengan memberikan pelatihan keterampilan menjahit kepada ibu – ibu di Dusun Sumberwangi. Dalam kegiatan Doktor Mengabdi ini pihak Universitas Brawijaya bekerja sama dengan komunitas Pelanusa (Pelangi Nusantara) yaitu komunitas yang bergerak di bidang kriya dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan sebanyak empat kali dalam jangka waktu satu bulan yaitu tanggal 4, 11, 18, dan 25 Juli 2020.
Kegiatan Doktor Mengabdi yang diketuai oleh Sri Palupi Prabandari, SE, MM., Ph.D dan beranggotakan Sri Suhartini, STP., M.env.Mgt., Prof. Dr. Khusnul Ashar, Claudia Gadizza Perdani, S.T.P, M.Si. diselenggarakan di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih dengan misi meningkatkan kemampuan menjahit Ibu-ibu agar bisa meningkatkan kemampuan produksi batik.
Pertemuan pertama diawali dengan pembukaan dibuka oleh ketua kegiatan Doktor Mengabdi Sri Palupi Prabandari, SE, MM., Ph.D. Kegiatan doktor mengabdi ini bertujuan untuk menguatkan sistem produksi batik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dusun Sumberwangi.
“Kami fokus agar ibu-ibu disini bukan hanya menghasilkan kain batik tetapi juga dapat meningkatkan nilai guna dari dari kain batik menjadi sebuah produk sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” lanjut dosen FEB UB ini.
Kegiatan pelatihan diisi oleh Ibu Wulan dan Ibu Mila tim dari Pelanusa. Pada pertemuan pertama ibu-ibu di desa Donowarih diajarkan mengenal bagian dan cara penggunaan mesin jahit serta cara membuat masker yang saat Covid19 ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Pada pertemuan kedua ibu-ibu mulai belajar cara membuat masker scuba dan pouch. Di ajarkan dalam membuat pola masker scuba dan pouch nya serta diajarkan nya pula menjahit pouch dibantu oleh tim Pelanusa. Pada pertemuan ketiga selain diberikan pelatihan menjahit, founder pelanusa ibu yanti memberikan pelatihan kepada ibu-ibu sehingga sudah mencapai tahap bisa membuat totebag dan dompet tab. Yang tentunya ilmu ini sangatlah bermanfaat agar bisa tumbuh menjadi seorang enterpreuner dan bisa membantu perekonomian serta ibu-ibu di Dusun Sumberwangi juga bisa produktif dan berharap bisa tumbuh bersama sama melalui program dengan basis social enterpreuner ini.(sdk)