Kanal24, Malang – Dalam rangka memperingati satu abad atau 100 tahun Stadion Gajayana serta menyambut HUT ke-110 Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar acara Charity Game Sepak Bola para Legenda pada Minggu (19/05/2024). Acara ini menjadi ajang nostalgia dan penghormatan kepada para legenda sepak bola Indonesia yang pernah mengharumkan nama Indonesia di pertandingan sepak bola nasional dan internasional.
Beragam kegiatan turut menyemarakkan perayaan di stadion legendaris ini. Mulai dari coaching clinic sepak bola se-Malang Raya, pemberian penghargaan kepada legenda sepak bola dari Malang dan Surabaya, hingga sejumlah pertandingan fun football yang diikuti oleh para mantan pemain profesional. Acara ini bukan sekadar pertandingan sepak bola biasa, melainkan juga momen untuk mengenang kejayaan dan semangat para legenda di masa lalu.
Dalam acara ini, nama-nama besar seperti Hendro Kartiko, Joko Susilo, dan Suwandi kembali menginjakkan kaki di lapangan hijau. Kehadiran mereka membawa kenangan manis bagi para penonton yang dahulu pernah menyaksikan mereka beraksi. Selain para legenda yang sudah pensiun, acara ini juga melibatkan talenta muda dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) di Malang dan Surabaya. Mereka berkesempatan untuk berinteraksi dan bermain bersama idola mereka.
Salah satu momen menarik adalah pertandingan antara 11 legenda melawan 50 talenta muda dari SSB Malang dan Surabaya. Meski usia para legenda tak lagi muda dan beberapa di antaranya harus mengenakan penyangga lutut, mereka masih mampu menunjukkan kemampuan olah bola yang luar biasa. Namun, semangat juang dan kecepatan para talenta muda mampu mengimbangi bahkan mengungguli para legenda dalam kedua sesi pertandingan yang digelar.
Kedua sesi pertandingan ini dimenangkan oleh tim talenta muda. Meskipun demikian, pertandingan berlangsung dalam suasana penuh keceriaan dan persahabatan. Penonton yang hadir di Stadion Gajayana terus memberikan dukungan dengan sorak sorai dan tepuk tangan, menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh kebersamaan.
Aji Santoso, salah satu legenda hidup dari kedua kota Malang dan Surabaya, memberikan apresiasi tinggi terhadap acara ini. Ia berharap agar momen seperti ini bisa terus dilaksanakan untuk mempererat tali persaudaraan di antara para pecinta sepak bola.
“Saya sebagai warga kedua kota Malang dan Surabaya mengucapkan terima kasih dan saya harapkan acara ini bisa dilaksanakan secara rutin,” tutur Aji.
Acara peringatan satu abad Stadion Gajayana ini tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga wujud penghormatan dan apresiasi terhadap kontribusi besar para legenda sepak bola Indonesia. Selain itu, ini juga menjadi kesempatan bagi para talenta muda untuk belajar langsung dari idola mereka, meningkatkan semangat dan keterampilan dalam mengolah si kulit bundar.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan semangat dan persahabatan yang terjalin akan terus terpelihara, menginspirasi generasi muda untuk terus berprestasi dan menjaga sportifitas dalam dunia sepak bola. (art/lio)