KANAL24, Malang – Perkembangan teknologi digital untuk menunjang penjualan produk ternyata tidak hanya digunakan oleh generasi milenial saja. Namun saat ini penggunaan teknologi digital juga mulai diadopsi oleh para petani dalam menjual produknya.
Hal ini merupakan hasil temuan sekelompok mahasiswa FP UB yang melakukan penelitian dengan judul “Representasi Literasi Digital Petani Terhadap Digitalisasi Pertanian di Era Pandemi Covid-19 Guna Mendukung Industri 4.0”.
“Kami melakukan penelitian kepada 30 petani di Kecamatan Ngantang dan Kasembon untuk melihat sejauh mana mereka menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produknya selama masa pandemi,” kata Dely Dahlia.
Hasilnya ternyata para petani dalam kondisi pandemi yang menyebabkan pembatasan aktifitas mulai melirik menggunakan teknologi digital dalam memasarkan produknya.
Bersama tim yang terdiri dari Dely Dahlia (Agroekoteknologi 2020) dengan anggota Christabel Putik Blessya (Agroekoteknologi 2018), Sekar Agatha Wulansari (Agribisnis 2019), Zulfikar Dabby Anwar (Agribisnis 2019), dan Aisya Rahma (Agroekoteknologi 2020) di bawah bimbingan Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd, mereka menemukan fakta bahwa petani mulai familiar menggunakan aplikasi untuk pemasaran produk.
Dari beberapa perangkat teknologi digital tim peneliti menemukan fakta bahwa aplikasi tani hub banyak digunakan oleh para petani untuk memasarkan produk pasca panen.
“Peringkat pertama aplikasi tanihub, lalu facebook, instagram baru kemudian whatsapp menjadi pilihan mereka dalam memasrkan produknya,” tambah Dely.
Penggunaan aplikasi seperti tanihub menjadi pilihan karena sudah terintegasi mulai dari sistem pembayaran hingga informasi kebutuhan pembeli dan ketersediaan stok. Penyedia jasa aplikasi juga membantu penggunaan aplikasinya agar petani makin familiar.
Lebih lanjut Dely menjelaskan bahwa komunitas petani melalui kelompok tani dan grup aplikasi percakapan menjadi media bagi komunikasi dan informasi antar petani dalam menyerap penggunaan teknologi digital dalam memasarkan produk pertanian. (sdk)