Kanal24, Malang – PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mempercepat transisi menuju energi bersih melalui pengembangan program Desa Energi Berdikari (DEB). Kali ini, tim DEB dari Universitas Brawijaya (UB) yang didukung oleh Pertamina, Pertamina Foundation, dan Kemahasiswaan UB, melaksanakan program DEB di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Desa ini dipilih karena merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Kabupaten Malang, dengan berbagai jenis kopi seperti arabica, robusta, dan excelsa yang tumbuh subur di dataran tinggi Desa Taji.
Namun, di balik potensinya yang besar, Desa Taji menghadapi tantangan dalam pengelolaan hasil kopi. Para petani lokal masih menggunakan cara tradisional dalam pengeringan biji kopi, yang membutuhkan waktu lama, terutama saat musim hujan. Selain itu, pemasaran produk kopi dari desa ini masih kurang optimal, dan aspek hukum serta kerjasama antara pemerintah desa dan pengrajin kopi belum berjalan dengan baik. Hal ini menghambat Desa Taji untuk berkembang menjadi penghasil kopi yang ramah lingkungan dan modern.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, tim DEB UB yang terdiri dari 21 anggota dengan pimpinan Dio Pratama Putra Matruty (FH’UB 22) sebagai Project Manager dan diasuh oleh Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, S.T., M.T., IPM sebagai Project Advisor, merealisasikan program DEB melalui tiga rangkaian utama: Pre-Event, Main-Event, dan Post-Event.
Pada rangkaian Pre-Event, tim DEB UB melaksanakan sosialisasi dan pelatihan Digital Marketing secara real time untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan petani serta pengusaha lokal. Mereka diajarkan cara mengoptimalkan penggunaan media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook untuk menjual hasil tani dan produk olahan mereka. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Taji, yang melihat peluang baru dalam mengembangkan bisnis mereka secara modern.
Selanjutnya, pada Main-Event, tim DEB membangun Solar Dryer Dome, sebuah kubah pengeringan yang memanfaatkan energi matahari melalui panel surya photovoltaic berkekuatan 600 watt peak (wp) untuk menggerakkan tiga exhaust fan di dalamnya. Solar Dryer Dome ini bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan biji kopi dan komoditas pertanian lainnya, yang sebelumnya memakan waktu berminggu-minggu, kini bisa dipangkas hingga dua kali lipat lebih cepat. Pembangunan Solar Dryer Dome ini dimulai pada Desember 2023, selesai pada Februari 2024, dan berfungsi optimal mulai Maret 2024. Hingga kini, dome tersebut telah berhasil mengeringkan lebih dari 1 ton kopi dan komoditas pertanian lainnya, membantu lebih dari 50 petani lokal di Desa Taji.
Untuk memastikan keberlanjutan program DEB, tim UB melakukan penandatanganan MoU dengan pemerintah desa setempat serta memberikan Surat Kuasa kepada tiga orang koordinator kelompok tani yang dikenal sebagai Local Heroes DEB Desa Taji. Local Heroes ini bertugas menjadi penghubung antara tim DEB UB dengan warga desa serta mengelola penggunaan Solar Dryer Dome oleh petani setempat.
Kepala Desa Taji, Bapak Dindin Siswanto, menyambut baik program ini dan berharap bahwa program DEB dapat meningkatkan perekonomian desa. “Dengan adanya program DEB yang kami terima dari UB dan Pertamina, tentunya dapat membantu peningkatan perekonomian yang optimal bagi warga desa. Hal ini tentu bisa menjadikan Desa Taji lebih baik lagi, maju, dan berdikari di kaki sendiri,” ujarnya.
Program DEB ini tidak hanya menyoroti sektor ekonomi, tetapi juga bertujuan untuk menjadi pionir dalam mendorong desa-desa lain di Indonesia untuk berkontribusi nyata dalam menekan emisi karbon global melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dio Pratama, selaku Project Manager sekaligus Head Coordinator PF’Scholars Universitas Brawijaya Region Malang, menyatakan komitmennya untuk mendukung Pertamina dalam transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission 2060. “Program DEB Pertamina dan UB merupakan bukti nyata untuk mewujudkan energi bersih bagi Indonesia yang nantinya dapat kita wariskan bagi anak cucu kita,” ujar Profesor Denny.
Dengan langkah-langkah konkret ini, PF’Scholars Universitas Brawijaya bersama Pertamina telah menunjukkan bahwa dari Malang, kontribusi nyata dapat diwujudkan untuk masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan. (nid/skn)