Kanal24, Malang – Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya (PKKMB UB) 2022 digelar secara blended, luring dan daring. PKKMB UB akan menghadirkan 750 mahasiswa baru pada kegiatan Orientasi Pendidikan-Orientasi Mahasiswa (Ordik-Ormawa) UB dan 500 mahasiswa baru pada pembukaan PKKMB UB 2022.
Ketua Panitia PKKMB UB dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F mengatakan kegiatan PKKMB dilaksanakan secara blended dengan mempertimbangkan pandemi. PKKMB Universitas tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari mulai dari tanggal 16 – 18 Agustus 2022.
“Untuk rangkaian kegiatannya sendiri kalau sesuai buku panduan maka maksimal 6 hari. Untuk PKKMB Universitas kita laksanakan selama 3 hari yaitu 16 hingga 18,” Kata Eriko.
dr. Eriko menjelaskan bahwa pembukaan PKKMB UB yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus hanya akan dihadiri 500 mahasiswa baru. Sedangkan kegiatan Ordik-Ormawa UB akan dilaksanakan dua hari pada 17 dan 18 Agustus yang terdiri dari 4 sesi perhari. Kegiatan tersebut dibagi menjadi 12 cluster dengan total keseluruhan mahasiswa yang hadir secara luring berjumlah 750 mahasiswa baru. Selain itu, tambahnya, kegiatan PKKMB hanya dilakukan maksimal 3 Jam per-sesi.
“Maba yang hadir maksimal 3 jam. Untuk sesi berikutnya akan berganti maba cluster berikutnya. Kita tidak bisa memperkenankan maba untuk full time dari Pukul 06.00 WIB sampai Pukul 16.30 WIB. Jadi, hanya 3 jam saja kemudian mereka diwajibkan untuk pulang ke rumah masing-masing,” jelas dr. Eriko.
Sesuai dengan surat edaran yang telah diberikan kepada mahasiswa baru, terutama mahasiswa yang terjadwal secara luring akan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker KN95, membawa hand sanitizer mandiri untuk desinfeksi tangan dan tempat duduk. Untuk vaksinasi, diwajibkan sudah melakukan vaksin 2 dosis dan sebisa mungkin sudah booster.
Ketika ditanyai mengenai mahasiswa disabilitas, dia mengatakan hadirnya mahasiswa disabilitas pada rangkaian PKKMB nanti masih akan dirapatkan kembali bersama tim Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) UB.
“Ini yang masih kita bicarakan. Apakah mahasiswa disabilitas ini akan kita hadirkan secara luring atau murni melakukan kegiatan secara daring. Ini nanti kita komunikasikan juga dengan tim PSLD UB ya, terkait disabilitas yang dihadirkan secara luring ataupun mungkin bisa semuanya secara daring,” kata dr. eriko.
Diketahui bahwa persiapan PKKMB UB sudah mencapai 80%, tanpa adanya kendala yang signifikan. dr. Eriko mengatakan para panitia PKKMB tahun ini akan mempersembahkan flashmob yang mengikutsertakan sebagian mahasiswa baru, penampilan video teaser, dan dilanjutkan dengan upacara penerimaan serta campaign di sosial media.
“Kalau melihat pada PKKMB sebelum covid ya, itu kan ada flash mob beramai-ramai ya atau mungkin ada kegiatan yang mungkin kita daftarkan ke Muri. Untuk sekarang dengan keterbatasan yang ada untuk inovasi kegiatan, insyaallah, akan dilaksanakan oleh adik-adik dengan menampilkan video teaser yang akan dilanjutkan dengan realita pada saat opening ceremony atau upacara penerimaan. Untuk yang semacam flashmob seperti itu akan digantikan oleh panitia tetapi tidak keseluruhan mahasiswa baru karena kita mencoba untuk mengurangi kerumunan. Hanya saja, inovasi dari adik-adik mahasiswa yaitu mencoba memotivasi semua mahasiswa baru untuk turut dalam kegiatan campaign–campaign karena sekarang sudah penggunaan era sosial media, maka campaign-nya dioptimalisasi dengan penggunaan sosial media,” ungkapnya.
Terkait materi wajib yang harus diikuti serta penugasan PKKMB, dr. Eriko mengatakan penugasan akan tetap ada meskipun bukan penugasan berat. Hal ini berhubungan dengan kehadiran mahasiswa baru pada seluruh rangkaian PKKMB UB.
“Penugasan ini untuk menjadi kontrol kita untuk bisa sama-sama mengetahui bahwa maba itu ada dan mengikuti pada saat semua sesi kegiatan, terutama untuk adik-adik maba yang mengikuti secara daring. Jadi, mungkin penugasan semacam kuis atau essay akan disampaikan melalui google classroom atau zoom yang akan mereka ikuti,” pungkasnya. (agt)