Kanal24, Malang – Dalam upaya mendukung pengembangan desa berkelanjutan, PLN Nusantara Power (NP) UP Punagaya menggandeng Center of Excellence (CoE) Bioenergi & Biorefinery Universitas Brawijaya (UB). Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) unggulan tahun 2025 bertajuk RELIEF Punagaya menjadi latar belakang studi banding yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 Jumat (16/5/2025), rombongan yang terdiri atas perwakilan PLN, Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, tokoh masyarakat lokal, dan pemerintah Desa Punagaya disambut hangat oleh tim CoE Bioenergi & Biorefinery UB. Studi banding ini bertujuan mendalami teknologi peternakan modern, mulai dari pengolahan pakan fermentasi hingga pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas.

Transformasi Limbah Ternak Menjadi Energi Terbarukan
Di bawah bimbingan Prof. Sri Suhartini, pakar bioenergi dari Fakultas Teknologi Pertanian UB, peserta menggali wawasan tentang pengelolaan limbah ternak secara berkelanjutan. “Kami senang dapat berbagi pengalaman dan ilmu terkait pemanfaatan kotoran sapi untuk biogas dan pakan ternak. Harapannya, ini bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat Desa Punagaya,” ujar Prof. Sri, yang akrab disapa Ibu Neneng.
Rangkaian kunjungan juga mencakup visitasi ke Desa Argosari, Jabung, Kabupaten Malang, yang menjadi desa percontohan pengelolaan kandang modern. Di sana, peternak berhasil mengintegrasikan teknologi biogas rumah tangga dengan sistem pakan silase. Salah satu peternak Argosari menjelaskan, “Dengan teknologi ini, limbah ternak tidak hanya diolah, tapi juga memberi nilai tambah yang signifikan untuk masyarakat.”
PLN Dorong Implementasi Teknologi di Desa Punagaya
Asisten Manajer Business Support PLN UP Punagaya, Pran Moch Soleh, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk mencapai target PROPER Emas 2025. “Kami belajar banyak tentang teknologi pengolahan biomassa dan bioenergi yang bisa diterapkan di Punagaya. Sinergi antara PLN, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan kemandirian energi berbasis sumber daya terbarukan,” katanya.

Pran juga menyoroti pentingnya solusi sederhana namun berdampak besar untuk memberdayakan ekonomi lokal, seperti program PEKADER (Pemberdayaan Ekonomi melalui Peternakan Modern). “Dengan biogas dan pakan mandiri, kami yakin ekonomi desa bisa berkembang lebih cepat,” tambahnya.
Tak hanya berbagi teknologi, UB juga membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya manusia. “Kami siap mendukung melalui riset terapan atau sekolah lapang untuk masyarakat Desa Punagaya. Targetnya, masyarakat tidak hanya mandiri secara energi tetapi juga ekonominya,” ungkap Prof. Sri.
Studi banding ini diharapkan menjadi langkah awal menuju transformasi desa berbasis energi terbarukan. Dengan kolaborasi yang erat antara PLN, UB, dan masyarakat setempat, Desa Punagaya berpotensi menjadi model desa berkelanjutan di Indonesia.(Fau/Din)