Kanal24 – Pernahkah kamu melihat scene dimana aktor favoritmu menggunakan produk dengan nama brand yang ditampilkan secara gamblang ketika menonton Kdrama? Yup, contoh di atas merupakan praktik dari product placement.
Dalam dunia perfilman, sudah tidak asing lagi dengan product placement yang banyak ditemukan dalam beberapa abad terakhir. Bahkan, kamu dapat menemukan praktik product placement sejak tahun 1896. Strateginya kembali populer setelah meningkatnya tren streaming secara online. Mari kenali lebih dekat product placement yang banyak ditemui pada film, tv series, music video, kdrama, hingga video game!
Produk placement adalah teknik pemasaran yang digunakan dalam film, tv series, musik video, dan produksi kreatif lainnya di mana terdapat suatu brand tertentu yang masuk dan menjadi bagian dari naskah dengan tujuan mempromosikannya.
Bentuk penempatan objek produknya sendiri dilakukan seolah-olah secara alami dalam film tersebut. Terkadang, ada yang terlihat kentara, ada pula penempatannya yang sangat pintar. Jadi, tidak ada brand yang muncul di film atau acara TV secara kebetulan.
Tren product placement memang masuk di akal. Dibanding iklan berbayar yang ada di platform streaming, product placement dinilai lebih efektif. Bayangkan, kamu sedang menonton adegan film yang mengasyikkan dan tiba-tiba sebuah iklan mengganggu tontonanmu untuk waktu yang lama. Seringkali, penonton yang menemukan iklan semacam itu memilih untuk melewatkannya atau tidak menontonnya sama sekali. Sedangkan dengan product placement, iklan dilakukan secara tersembunyi yang tidak bisa dilewatkan, karena merupakan bagian dari film atau episode acara TV yang kamu tonton.
Perusahaan juga menyadari bahwa suatu film atau produksi kreatif lainnya dapat menjangkau jutaan penonton di berbagai dunia. Sehingga, mereka menggunakan bentuk pemasaran ini untuk menargetkan khalayak luas dengan memasukkan produk atau layanan mereka ke dalam naskah film pilihannya. Selain itu melalui film, brand juga mendapat pemasaran yang bersifat selamanya. Wajar jika strategi ini populer karena pendekatannya yang kreatif dan tidak terasa menjual.
Adapun tujuan lain dari product placement menurut Williams, K., Petrosky, A., Hernandez, E., dan Page, R. (2011), antara lain :
- Mendapatkan exposure, visibilita, serta perhatian dan minat audiens
- Meningkatkan brand awareness
- Brand atau produk mudah tersimpan dalam benak audiens
- Produk diperkenalkan kepada audiens secara instan
- Mengubah sikap dan penilaian audiens terhadap brand
- Membawa perubahan pada perilaku dan minat pembelian audiens
Tips Product Placement Bisa Efektif
Sebenarnya, keefektifan dari product placement dapat bervariasi tergantung dari relevansi produk dengan alur cerita, keunggulan penempatan produk di media, dan persepsi yang dimiliki audiens terhadap produk. Namun, terdapat beberapa tips yang bisa kamu ikuti sebagai pengiklan untuk meningkatkan keefektifan strategi ini.
Product placement yang efektif adalah yang menempatkan produknya secara seimbang. Artinya, produk yang ditampilkan terlihat, tetapi tidak berlebihan. Biasanya, penonton cenderung membatalkan konsumsi mereka terhadap suatu media jika iklan yang ditampilkan terlalu berlebihan. Pastikan penempatan produk juga masuk akal, agar tidak terkesan terpaksa atau bahkan canggung.
Selain itu, usahakan produk yang ditampilkan tidak muncul berulang kali. Misalnya, terdapat iklan brand A pada scene 1. Kemudian, di pertengahan video, jangan munculkan kembali product placement tersebut. Dengan cara ini, product placement akan menjadi lebih alami, sehingga tingkat keberhasilan lebih tinggi. (rbs)