KANAL24, Malang – Program pengembangan wirausaha di Fakultas Peternakan UB tidak berkutat pada menciptakan produk saja, namun juga melangkah ke hilir yaitu dengan memperkuat promosi dan membidik peluang pasar baru. Langkah ini ditempuh dengan mengirimkan karya wirausaha dalam pameran skala nasional Inagro yang diadakan oleh Kadin Jatim.
Tidak mau tanggung Fakultas Peternakan mengirim 4 kelompok wirausaha mahasiswa dalam pameran yang digelar di Surabaya tersebut. Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Wirausaha dan Alumni Fapet UB Dr Ir Agus Susilo SPt MP IPM ASEAN Eng, pihaknya sengaja mengirim mahasiswa dalam pameran sebagai tindak lanjut dari program wirausaha mahasiswa yang sudah berjalan di fakultasnya.
Baca Juga :
UB Raih Stan Display Favorit Inagro 2022
“Kami mengirim empat kelompok yang sudah diseleksi dan mendapat pendanaan dalam pameran Inagro 2022 ini agar mereka tidak hanya terfokus pada produk namun juga mampu melihat potensi dan peluang pasar,” kata Agus, Kamis (18/8/2022).
Agus melihat program pengembangan wirausaha di UB sudah berjalan namun perlu dilanjutkan dengan program promosi untuk menggaet pangsa pasar yang lebih luas. Selain itu mahasiswa juga harus dilatih untuk betremu langsung dengan calon pembeli maupun investor yang dapat ditemukan dalam sebuah ajang pameran.
“Melalui pameran maka mahasiswa dapat bertemu dengan produk yang sejenis, bertemu calon pembeli maupun investor. Ini penting untuk melatih mental mereka dalam menawarkan produknya,” lanjut Agus.
Inagro sebagai pameran yang dihelat oleh organisasi industri Kadin memiliki potensi besar dari sisi market sebagai media pengembangan produk mahasiswa.
Dalam pameran Inagro ini Fakultas Peternakan UB mengirimkan kelompok Ayam Skripsi yang merupakan ayam geprek dengan inovasi sambal nusantara, GoodFarm Indonesia yang merupakan aplikasi penjemput sampah, pupuk kasgot, maggot kering. Dua kelompok berikutnya adalah Ayam Kemangi dengan ekstrak bayam yang dikemas dalam bentuk frozen food dan IBR Detection C-Plug inovasi alat yang berfungsi untuk mendeteksi zoonosis Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) pada sapi.
Produk tersebut bukan hanya dibuat sebagai prototipe namun sudah berjalan dan beberapa diantaranya masuk dalam tahap pengembangan. Ayam Skripsi misalnya, sudah memiliki dua outlet yakni di Kediri dan Malang dengan dukungan dari pihak Fakultas dan perkumpulan alumni Kafapet UB.
Selain Fapet UB terdapat stan dari karya wirausaha dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta stan Fakultas Kedokteran Gigi UB(sdk)