Kanal24, Malang – Pada International Webinar The Program 3 in 1 Program Series 2023 yang digelar oleh Program Studi Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Lagos State University, Nigeria. Prof. Mubashiru Olayiwola Mohammed yang merupakan pemateri dari Lagos State University, Nigeria menyampaikan materi terkait “Quality Assurance System for Educational Institutions in Nigeria” atau “Sistem Penjaminan Mutu untuk Institusi Pendidikan di Nigeria”.
Prof. Mohammed mengawali pemaparannya dengan memperkenalkan negara Nigeria. Menurutnya, Nigeria memiliki sistem pendidikan yang beragam dan bertingkat, mencakup pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan di Nigeria dipandang sebagai instrumen pembangunan nasional dan perubahan sosial. Hal ini penting untuk peningkatan kualitas hidup. Sistem pendidikan berkualitas yang kuat merupakan landasan bagi pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, dan daya saing global. Dan kualitas, baik dalam bisnis atau pendidikan, tetap menjadi atribut terpenting yang menciptakan nilai produk/jasa bagi penerimanya.
Menurut Prof. Mohammed, ada tiga hal yang menggambarkan Sistem Penjaminan Mutu. Pertama, Penjaminan mutu melibatkan tinjauan sistematis terhadap penyediaan pendidikan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas, kesetaraan, dan efisiensinya. Kedua, Kerangka kerja penjaminan mutu Nigeria bergantung pada lembaga pemerintah, terutama Komisi Universitas Nasional (NUC), Kantor Penjaminan Mutu Pendidikan (oleh pemerintah negara bagian) dan Dewan Nasional untuk Pendidikan Teknis (NBTE). Dan yang terakhir, Badan-badan ini memainkan peran penting dalam memastikan lembaga-lembaga pendidikan mematuhi standar nasional, meningkatkan konsistensi dan kualitas.
Selain itu, Sistem Penjaminan Mutu itu memiliki Penjaminan Mutu Internal; analisis diri, rencana kualitas, pemantauan, dan evaluasi. Penjaminan Mutu Eksternal; perbandingan, audit, penilaian, dan peninjauan. Keduanya berhubungan langsung dengan akreditasi (program dan kelembagaan), akuntabilitas, dan perbaikan terus-menerus.
“Penilaian Mutu Sistem Pendidikan dilakukan dengan memasukkan, kebijakan, isi kurikulum, staf/siswa, sarana fisik (infrastruktur), bahan ajar, dan pengelolaan dana,” kata Prof. Mohammed.
Proses yang dilakukan untuk mencapai Mutu Sistem Pendidikan, yakni, kebijakan yang fleksibel dan mudah beradaptasi untuk pengembangan kapasitas manusia yang berkelanjutan, seminar, penugasan, diskusi, dan konseling pengajaran/perkuliahan yang efektif dan efisien, penelitian, pemeriksaan, dan penilaian berkelanjutan, supervisi yang efektif dan efisien, strategi pengelolaan yang integratif dan partisipatif, rasio siswa-guru yang tepat, dan hubungan siswa-guru yang ramah., penggunaan/pencampuran atau materi pembelajaran secara bijaksana, seperti media cetak, media, audio, audio visual, dll. Dan juga penganggaran dan perencanaan keuangan, keuangan
Ada beberapa output yang dihasilkan. Prestasi dalam keterampilan kognitif afektif dan psikomotorik. Perolehan sikap yang diinginkan dan perilaku sehat. Prestasi dalam hal penyelesaian formal, pemberian sertifikat, diploma, dan gelar. Lulusan yang terdidik, berbudaya, disiplin, mampu bekerja, dan produktif. Metode pengajaran yang baik dan kelas yang canggih.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi Sistem Mutu di Institusi Pendidikan. Pertama, masalah tata kelola, seperti inefisiensi administratif dan kesenjangan kebijakan. Kedua, pendanaan yang tidak memadai, yang mempengaruhi sumber daya dan pengembangan fakultas. Ketiga, politisasi pengangkatan di bidang pendidikan. Keempat, pengawasan yang buruk terhadap kerangka pendidikan. Kelima, ketidakamanan dan konflik yang terus-menerus. Keenam, defisit infrastruktur menghambat terselenggaranya pendidikan berkualitas.
Berdasarkan materi yang disampaikan oleh Prof. Mohammed diharapkan setiap institusi pendidikan untuk belajar mengajar, terutama di Indonesia dan Nigeria dapat menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi untuk mencapai Sistem Penjaminan Mutu yang baik.(nid)