Kanal24, Malang – Puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) resmi memulai pengabdian mereka melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (30/6/2025). Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh jajaran Muspika, para kepala desa dari delapan desa lokasi KKN, serta dosen pembimbing lapangan.
Dalam sambutannya, Aulia Luqman Aziz, S.S., S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing sekaligus koordinator kecamatan, mengapresiasi sambutan hangat dari pemerintah kecamatan dan seluruh elemen masyarakat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program KKN sangat bergantung pada sinergi antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Baca juga:
FIA UB Lepas 1.128 Mahasiswa PKM-KKN ke Kabupaten Malang

“Kami menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan KKN tidak lepas dari dukungan dan arahan dari Bapak/Ibu sekalian. Untuk itu, kami mohon kiranya anak-anak kami ini dapat dibimbing dan diberi kesempatan untuk belajar dan berkontribusi secara nyata di tengah masyarakat,” ungkap Luqman dalam sambutannya.
Ia juga menitipkan pesan penting kepada para mahasiswa untuk menjaga sikap dan terbuka terhadap dinamika sosial di lingkungan tempat tinggal selama KKN.
“Jadilah pribadi yang terbuka untuk belajar, bersedia mendengar, dan mampu membaur dengan masyarakat. Jangan segan untuk memahami kearifan lokal. Karena dari situlah esensi KKN sebagai pengabdian dan pembelajaran bermakna akan kalian rasakan,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Bululawang, Sunardi, S.Sos., dalam arahannya menekankan pentingnya penyesuaian diri mahasiswa dengan budaya lokal. Ia menekankan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap mahasiswa sangat tinggi karena dianggap memiliki pengetahuan yang dapat memberi sumbangsih positif bagi kemajuan desa.
“Kebiasaan lama ditinggal dulu. Sesuaikan dengan budaya masyarakat. Ekspektasi masyarakat terhadap mahasiswa tinggi, karena dianggap punya ilmu dan wawasan yang bisa membantu,” tegas Sunardi.
Lebih lanjut, ia memperkenalkan dua program strategis di Kecamatan Bululawang yang dapat dijadikan pijakan sinergi dengan program KKN, yakni Koperasi Merah Putih dan penguatan BUMDes. Menurutnya, dua program ini butuh sentuhan ide dan inovasi dari generasi muda agar benar-benar bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Sudah terbentuk koperasi desa Merah Putih di seluruh Kabupaten Malang dan akta pendiriannya telah diserahkan secara simbolis di pendapa kabupaten. Sekarang tantangannya adalah bagaimana menghidupkan BUMDes yang selama ini banyak mengalami kesulitan menggali potensi. Di sinilah kami berharap masukan dari adik-adik mahasiswa,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sunardi juga mengingatkan para kepala desa mengenai pentingnya tertib administrasi dalam mendukung kegiatan mahasiswa di desa masing-masing.
“Kalau mau dibantu lewat dana desa, tolong diperhatikan pengelolaan APBDes karena semua sudah diatur oleh undang-undang dan peraturan menteri. Jangan sampai ada pengeluaran yang tidak sesuai Rencana Anggaran karena itu bisa menjadi temuan pemeriksaan,” tegasnya lagi.
Menariknya, Sunardi mengaku memiliki hubungan emosional dengan Universitas Brawijaya. Ia sendiri merupakan alumnus UB, begitu pula dengan anak-anaknya. Hal ini membuatnya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung suksesnya kegiatan mahasiswa.
“Saya juga lulusan UB. Anak pertama saya juga lulus dari Akuntansi UB, dan anak kedua sekarang semester dua di FIA. Jadi kita sama-sama UB. Tolong jaga nama baik kampus kita,” ucapnya penuh semangat.
Di sisi lain, perwakilan mahasiswa, Nova Sabrina Dinar, yang menjabat sebagai Koordinator Mahasiswa KKN Kecamatan Bululawang, turut menyampaikan apresiasinya kepada jajaran kecamatan dan seluruh kepala desa.

Baca juga:
FIA UB Fokus Riset Berdampak dan Digitalisasi
“Kami mewakili teman-teman mahasiswa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Camat Bululawang dan para kepala desa atas bantuan dan fasilitas yang diberikan sejak koordinasi pra-KKN. Mohon arahan agar kegiatan kami di delapan desa ini bisa tepat sasaran dan berjalan lancar,” ujar Nova.
Program KKN FIA UB di Kecamatan Bululawang dijadwalkan berlangsung selama 30 hari. Fokus utama program ini meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat, peningkatan tata kelola desa, serta penguatan potensi lokal. Para mahasiswa diharapkan mampu merancang program kerja yang tidak hanya bermanfaat secara jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dalam mendukung pembangunan desa.
Melalui semangat kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah kecamatan, serta masyarakat desa, program KKN ini diharapkan menjadi wadah pembelajaran yang memperkuat kapasitas sosial dan intelektual mahasiswa sekaligus memberi dampak nyata bagi kemajuan desa di Bululawang. (nid)