KANAL24, Lumajang – PT Perkebunan Nusantara XI (PT PN XI) melalui Pusat Penelitian (PUSLIT) Sukosari Lumajang menggelar pelatihan budidaya cacing tanah untuk masyarakat di Lumajang. Peserta pelatihan periode pertama berasal dari 6 desa sekitar HGU Jatiroto, yaitu Desa Kaliboto Lor, Kaliboto Kidul, Sukosari, Jatiroto, dan Banyuputih, pelatihan dikemas dalam bentuk pemberian materi dan praktik secara langsung.
Direktur PT Perkebunan Nusantara XI, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, melalui PUSLIT Sukosari, PTPN XI menggelar pelatihan budidaya cacing tanah untuk masyarakat. Diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat mendapat pengetahuan manfaat dan cara budidaya cacing serta bisa mengaplikasikan sehingga menambah pendapatan mereka dari hasil budidaya tersebut.
“Peluang bisnis cakup menjanjikan baik cacing maupun cascing nya. Khususnya di masa pandemik seperti saat ini, aktifitas yang bernilai ekonomi sangat diperlukan. Ini merupakan salah satu support PTPN XI untuk mendorong perekonomian masyarakat,” ujar Dwi Satriyo Annurogo, Direktur PT Perkebunan Nusantara XI , Senin (27/07/2020).
Sebagai informasi, banyak terdapat manfaat cacing tanah di antaranya digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tubuh. Cacing tanah mengandung 78-79 gram per liter amino, konsentrasi vitanggi yang tinggi, zat besi, dan kalsium. Sebagai bahan baku sumber protein hewani (64-72%) dan asam amino esensial untuk berbagai hal. Antara lain, bahan baku pembuatan pakan ternak, ikan, dan udang, bahan baku pembuatan pangan, bahan baku pembuatan obat-obatan dan kosmetik.
Sedangkan Kascing mengandung berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, yaitu suatu hormon seperti giberellin, sitokinin dan auxin, serta mengandung unsur hara N, P, K, Mg dan Ca serta Azotobacter sp yang merupakan bakteri penambat N non-simbiotik yang akan membantu memperkaya unsur N yang dibutuhkan oleh tanaman.
“PUSLIT selama ini mengembangkan penelitian yang memberi manfaat bagi core bisnis kami, di antaranya cacing tanah,” katanya.
Selain itu di masyarakat cacing memiliki nilai ekonomis sebagai bahan bahan baku obat, pakan serta bekas cacing atau dikenal sebagai kascing yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan bernilai tinggi. Oleh karena itu melalui pelatihan budidaya cacing ini peserta dilatih untuk memahami teknis budidaya cacing sehingga bisa menangkap peluang usaha ini.
Analisa PUSLIT Sukosari budidaya cacing dinilai menguntungkan. Harga cacing per kilogram mencapai Rp 35 ribu, sedangkan cascing mencapai Rp 750 per kilogramnya. Sedangkan keuntungan panen yang bisa diambil mencapai dua kali lipat dari modal awal sudah termasuk termasuk biaya pemeliharaannya. Dengan perlakuan standar dapat dilakukan panen setiap bulan.
“Ini sangat bagus, peluang bisnisnya besar terimakasih kepada PTPN XI. Baru pertama kami mendapat pelatihan ini dan kami akan mendapat pendampingan sehingga membuat kami percaya diri untuk memulai usaha cacing. Kami juga berharap kegiatan ini bisa bersinergi dan dikembangkan dengan BUMDES“ tutur Siti Romlah Ketua BUMDES Desa Kaliboto Lor salah satu peserta pelatihan.(sdk)