Kanal24, Malang – Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Malang menggelar pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tema “Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia melalui Bimbingan Teknis Keterampilan Public Speaking guna Mendukung Profesionalitas ASN Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Malang” yang digelar Rays Hotel Malang (2/10/2024).
Pelatihan ini menghadirkan pakar public speaking dari Universitas Brawijaya, Arsih Amalia Chandra Permata dan tim, yang membahas berbagai aspek terkait teori public speaking serta praktik sebagai pembawa acara, moderator, negosiator, dan mediator.
Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Malang, Drs. Kasiyanto, MM, menyampaikan pentingnya pelatihan ini. Menurutnya, keterampilan public speaking sangat vital, terutama bagi ASN yang setiap harinya berinteraksi dengan masyarakat.
“Kegiatan ini sangat penting. Tugas kami tidak lepas dari komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan masyarakat,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya materi mengenai negosiasi, mediasi, dan penyelesaian konflik yang disampaikan dalam pelatihan ini. Dengan keterampilan tersebut, ASN diharapkan dapat melaksanakan sosialisasi yang baik, termasuk dalam pengaturan acara yang memerlukan MC dan moderator, serta menangani isu-isu seperti wawasan kebangsaan dan toleransi beragama.
Kasubag Umum & Kepegawaian Bakesbangpol Kabupaten Malang, Ardiana Gayuh, SE, menambahkan bahwa output dari kegiatan ini adalah menghasilkan ASN yang profesional.
“ASN dituntut untuk memiliki indeks profesionalisme yang bisa diukur dengan kapasitas masing-masing. Pelatihan ini akan meningkatkan kompetensi mereka dalam public speaking, yang juga memberikan citra positif bagi ASN,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada 30 peserta dari Bakesbangpol, terdiri dari ASN dan non-ASN, yang mengikuti pelatihan ini dengan sangat antusias.
Ardiana juga menegaskan bahwa pengembangan kompetensi ASN adalah kewajiban yang harus dilakukan setiap tahun. “Masing-masing ASN harus memenuhi 20 jam pelatihan dalam satu tahun. Jika kurang dari itu, berarti kompetensinya masih kurang,” tuturnya.
Oleh karena itu pihaknya telah merencanakan ASN Bakesbangpol untuk mengikuti pelatihan dua hingga tiga kali setahun, termasuk mengikuti kegiatan di luar OPD seperti webinar atau seminar. “Semua ini akan berpengaruh pada Indeks Profesionalitas ASN kita dan juga akan dihitung secara statistik. Jika memenuhi kriteria, akan ada reward dari pusat berupa tunjangan penghasilan pegawai yang lebih baik,” tutupnya.
Pelatihan ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan keterampilan public speaking, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas ASN di Kabupaten Malang demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.(din)