Kanal24, Malang – Bagi Prof. Dr. Yusuf Hendrawan, STP., M.App.Life.Sc., Ph.D., capaian Indeks Pelayanan Publik (IPP) tertinggi di tingkat nasional bukan sekadar angka, melainkan cerminan budaya kerja dan komitmen panjang Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) dalam memberikan layanan prima berbasis integritas dan profesionalisme.
Berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 78/P/2024, FTP UB meraih nilai IPP 4,44 (Sangat Baik) — tertinggi di Indonesia untuk kategori fakultas di seluruh perguruan tinggi. Penilaian ini menjadi bukti bahwa FTP UB tidak hanya unggul dalam akademik dan riset, tetapi juga dalam tata kelola pelayanan publik yang efisien dan transparan.
“Alhamdulillah, hasil pemantauan dari Kementerian menunjukkan FTP UB memperoleh nilai terbaik secara nasional. Ini buah kerja keras semua tim yang membangun sistem pelayanan publik dengan semangat integritas dan inovasi,” ujar Prof. Yusuf kepada Kanal24, Rabu (6/11/2025).
FTP UB menjadi fakultas pertama di UB yang memiliki Unit Layanan Terpadu (ULT) dan berhasil melampaui 220 persen capaian indikator kinerja utama (IKU). Bahkan, fakultas ini juga tercatat sebagai satu-satunya di UB yang meraih nilai A untuk akuntabilitas kinerja.
“Kami membangun sistem pelayanan publik berbasis digital agar semua proses berjalan otomatis dan terkontrol dengan baik. Ketika sistem sudah ‘autopilot’, artinya budaya kerja sudah terbentuk. Itu yang kami jaga,” jelasnya.
Capaian tersebut tidak datang tiba-tiba. Sejak beberapa tahun terakhir, FTP UB telah membangun zona integritas dan menjadi fakultas pertama di UB yang meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Saat ini, FTP tengah menunggu hasil penilaian menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kemenpan RB — dua predikat bergengsi yang menjadi tolok ukur kualitas pelayanan publik di Indonesia.
Namun, bagi Prof. Yusuf, prestasi administratif bukanlah tujuan akhir. Ia menegaskan bahwa pelayanan publik yang baik harus menjadi fondasi bagi reputasi internasional FTP UB.
“Kami ingin memastikan reputasi FTP tidak berhenti di level nasional. Langkah kami berikutnya adalah internasionalisasi — mengirim dosen mengajar di universitas mitra luar negeri, mengembangkan center of excellence berstandar global, dan menyiapkan mahasiswa serta dosen bersertifikasi internasional,” ungkapnya.
Melalui program seperti Global Teaching Fellowship, corporate laboratory berstandar internasional, serta publikasi ilmiah bereputasi tinggi yang kini telah menembus lebih dari 300 artikel dalam tiga bulan, FTP UB terus membuktikan diri sebagai fakultas yang adaptif dan progresif.
“Kami ingin menjadi contoh bagaimana pelayanan publik dan reputasi akademik bisa berjalan seiring. Ketika pelayanan prima sudah menjadi budaya, inovasi dan kolaborasi internasional akan tumbuh secara alami,” pungkasnya.
Dengan pencapaian IPP tertinggi dan berbagai langkah strategis menuju globalisasi, FTP UB menegaskan diri sebagai pionir pelayanan publik modern dan berkelas dunia di lingkungan perguruan tinggi Indonesia.(Din/Dht)










