KANAL24, Malang – Sebanyak 25 peserta yang merupakan pengurus Badan Usaha Milik Desa Bagelen dan pelaku UMKM mengikuti materi pelatihan dari program Pengabdian Kepada Masyarakat dari Departemen Ilmu Ekonomi UB pada 15 Juni 2023.
Dalam sambutannya, Agus Supriyanto, Kepala Desa Bagelenan, menyampaikan, “Sebagai Kepala Desa yang juga alumni FEB UB, saya menyambut gembiara atas pelaksanaan kegiatan ini. Saya berharap dengan hadirnya tim dari FEB UB ini dapat meningkatkan semangat kembali bagi pengurus BUM Desa dan pengusaha UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan potensi ekonomi desa ini.” Acara dilanjutkan dengan paparan oleh Dr.rer.pol. Wildan Syafitri, MS yang menjelaskan pentingnya pemetaan potensi ekonomi desa, dan bagaimana BUM Desa dapat mengambil peran dan menangkap peluang tersebut untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Secara umum Desa Bagelenan memiliki beberapa potensi ekonomi unggulan. Diantaranya adalah pariwisata Bukit Pertapaan dan Candi Mleri. Saat ini cukup banyak wisatwawan yang mengunjungi kedua atraksi wisata ini. Namun demikian, pengelolaan yang belum professional membuat potensi wisata ini masih belum banyak dikenal luas dan menjadi tujuan kunjugan utama wisatawan yang berkunjung ke wilayah Blitar. Tidak hanya atraksi wisata, potensi ekonomi lain juga menunggu pengungkit untuk bisa semakin meningkat. Ciri utama kebijakan desa adalah “endogenous development” yang menggunakan potensi sumber daya manusia, institusional, dan fisik setempat. Sejalan dengan hal tersebut, maka hal yang menjadi fokus dalam proses pembangunan desa adalah menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan kegiatan ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut Dr.rer.pol. Wildan Syafitri, MS menyampaikan, “BUM Desa perlu ambil peran proaktif, agar potensi yang kita miliki bisa semakin berkibar. Untuk apa? Tentu saja peningkatan pendapatan masyarakat desa sini.” Selanjutnya kegiatan workshop dialnjutkan dengan diskusi kelompok untuk merancang strategi kedepan bagi peningkatan potensi ekonomi Desa Bagelenan. Peserta membagi diri menjadi tiga kelompok: kelompok UMKM Batik, kelompok telor asin dan peternakan, dan kelompok pariwisata. Penyusunan strategi ini dilakukan dengan pendekatan Appreciative Inquiry dam Partisipatif. Pedekatan ini dipilih karena dasar utamanya adalah mengapresiasi apa yang sudah dimiliki, dan lalu bagaimana mengembangkan untuk mencapai target yang diinginkan. Semua peserta terlibat aktif dalam diskusi dalam suasana yang akrab dan bersemangat.
Proses Appreciative Inquiry dimulai dengan mengumpulkan apa yang dimiliki saat ini, capaian-capaian terbaik yang sudah ada. Pada tahap selanjutnya, diskusi difokuskan untuk menemukan apa yang menjadi target bersama atau keadaan yang diinginkan di masa depan. Proses berikutnya, untuk meretas kesenjangan antara harapan dan keadaan yang dimiliki sekarang, maka selanjutnya disusunlah program dan kegiatan untuk mencapai kondisi yang diharapkan tersebut. Hasil diskusi ini tentulah masih tahap awal dari pengembangan. Selanjutnya BUM Desa dapat mulai menyusun Rencana Bisnis untuk masing-masing potensi yang ada guna menjadi unit-unit usaha sebagai bagian dari bisnis yang dijalankan oleh BUM Desa. Tentu saja tidak hanya sekedar mengejar profit semata untuk menjadi Pendapatan Asli Desa, terlebih lagi adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Bagelenan. BUM Desa maju, rakyat desa sejahtera. (sdk)