KANAL24, Jakarta – Pandemi Covid-19 menjadi katalis bagi peningkatan pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM ) masuk dalam ekosistem digital. Saat ini jumlah UMKM yang sudah menggunakan teknologi digital dalam pemasarannya mencapai 12 juta lebih. Jumlah ini melampaui target yang dipasang pemerintah sebesar 10 juta pada akhir tahun 2020.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 mendorong pelaku UMKM untuk melakukan adaptasi dan transformasi usahanya demi menggaet lebih banyak buyer. Di awal tahun 2020 sebelum pandemi mewabah di Indonesia, Presiden Jokowi meminta Teten untuk menaikkan jumlah pelaku UMKM sebanyak 2 juta.
“Saya kira ini berkah pandemi juga karena ada pembatasan kegiatan usaha secara offline maka para pelaku UMKM terutama di sektor makanan dan minuman serta ritel mereka beradaptasi dengan platform digital,” kata Teten di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Dijelaskan Teten bahwa pertambahan jumlah UMKM go digital ini juga terjadi karena upaya pendampingan dan pelatihan yang digencarkan pemerintah bekerja sama dengan pelaku ekosistem digital atau founder platform digital. Dia memastikan bahw Kementerian Koperasi dan UKM bersama stakeholder lainnya akan terus mendorong agar pelaku usaha segera memanfaatkan teknologi dalam proses bisnisnya.
“Ini akan terus kita push karena tren ke depan belanja di market online ini akan jadi life style dan kita punya potensi market digital terbesar di Asia Tenggara. Jadi jangan sampai nanti market digital ini dikuasai dari luar,” ulasnya.
Teten juga berharap masyarakat mulai membiasakan diri untuk mengkonsumsi produk lokal dan produk UMKM . Dengan cara ini maka perputaran ekonomi akan bergerak lebih lancar sehingga pertumbuhan ekonomi bisa meningkat lebih ekspansif.
Dijelaskan bahwa selama ini faktor utama penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi rumah tangga yang kontribusinya di atas 50 persen. Sementara investasi hanya berhasil menyumbang sekitar 30 persen dan belanja pemerintah sekitar 10 persen terhadap struktur pembentuk pertumbuhan ekonomi.
“Ini momentum sangat bagus untuk membeli produk dalam negeri, karena ekonomi kita lebih banyak digerakkan konsumsi rumah tangga. Jadi kalau kita maksimalkan belanja domestik dengan mengkonsumsi produk lokal UMKM ini sangat positif bagi pondasi ekonomi kita,” pungkasnya.(sdk)