KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali tertekan, setelah kemarin ditutup melemah 0,64 persen ke level 6.088.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (Tbk), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, di Jakarta, Kamis (12/8/2021), sejauh ini pergerakan IHSG telah mengalami breakout Moving Average 20-Day (MA20) dan mampu bertahan pada level MA50.
Dia menyebutkan, saat ini IHSG sedang menguji support bullish pada tren jangka menengah yang berada di 6.057 (MA50) sebagai titik konfirmasi dalam mempertahankan posisi di atas level psikologis 6.000.
Lebih lanjut Lanjar menyatakan, momentum bearish terbentuk pasca dead-cross pada area oversold, dengan pelemahan pergerakan histogram yang mengonfirmasi cross-over negatif pada indikator MACD.
Sehingga, jelas dia, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG akan mengalami pelemahan lanjutan. “Secara teknikal, pergerakan IHSG berpotensi untuk kembali tertekan, dengan support-resistance di level 6.051-6.135,” ucap Lanjar.
Dengan demikian, kata Lanjar, pada perdagangan hari ini Reliance Sekuritas merekomendasikan investor untuk mengoleksi sahamĀ ADRO, AGII, AKRA, ANTM, BNGA, ESSA, INCO, LSIP, TINS, TOWR dan UNTR.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini bakal kembali tertekan. Adapun rentang support-resistance yang dimiliki IHSG berada di level 6.001-6.202.
“Pergerakan IHSG masih mennjukkan pola yang mengalami tekanan terbatas. Minimnya sentimen positif dan perlambatan ekonomi masih menjadi tantangan tersendiri bagi emiten pasar modal,” papar William.
Dia menjelaskan, sejauh ini belum terlihat sentimen yang bisa mendorong kenaikan IHSG . “Fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola pergerakan IHSG. Sehingga, pada perdagangan hari ini IHSG masih berpotensi berada dalam tekanan,” tuturnya.
Maka, lanjut William, pergerakan IHSG yang masih berada dalam kondisi tertekan tersebut bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham ITMG, BBCA, JSMR, BBNI, ASII, SMGR, KLBF dan AKRA.(sdk)